8 Manfaat Jantung Pisang untuk Kesehatan

Manfaat Jantung Pisang

Manfaat Jantung Pisang – Jantung pisang merupakan bagian dari bunga pisang yang nantinya akan berkembang menjadi buah. Biasanya berwarna merah keunguan, jantung pisang terletak di bagian bawah tandan pisang. Bagian inilah yang seringkali diabaikan, padahal menyimpan segudang manfaat yang menakjubkan.

Kandungan Nutrisi Jantung Pisang

Manfaat Jantung Pisang
Sumber Gambar: Freepik

Komposisi nutrisi ini menjadi dasar dari berbagai manfaat yang akan kita bahas nanti. Dalam setiap jantung pisang, terdapat kandungan kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, etanol, fosfor, zat besi, kalium, magnesium, vitamin A, vitamin B1 (thiamin), vitamin B2 (riboflavin), dan vitamin B3 (niasin), vitamin C, vitamin E, flavonoid, tanin, saponin, glikosida, dan steroid yang memiliki sifat antioksi.

Manfaat Jantung Pisang untuk Kesehatan

Berikut ini ragam manfaat jantung pisang untuk kesehatan yang dirangkum dari berbagai sumber ilmiah.

1. Membantu Proses Penyembuhan Infeksi

Kandungan etanol dalam jantung pisang dapat mencegah pertumbuhan bakteri patogen, membantu proses penyembuhan luka, dan memberikan perlindungan tambahan terhadap infeksi.

2. Menurunkan Kadar Kolesterol

Sterol dan serat yang terkandung dalam jantung pisang bekerja sama untuk mencegah penyerapan kolesterol dari usus. Hal ini membantu menjaga kadar kolesterol dalam tubuh agar tidak mencapai tingkat yang berbahaya.

3. Memperbaiki Suasana Hati

Tidak hanya memberikan manfaat secara fisik, tetapi jantung pisang juga memiliki dampak positif pada kesehatan emosional kita. Kandungan magnesium dalam jantung pisang berperan dalam mengurangi kecemasan dan meningkatkan suasana hati. Inilah sebabnya mengapa jantung pisang diakui sebagai antidepresan alami.

4. Menjaga Kesehatan Usus

Serat larut dan tidak larut dalam jantung pisang dapat meningkatkan mikrobioma baik di usus, mengurangi risiko kanker usus, dan memainkan peran sebagai prebiotik.

5. Meningkatkan Produksi ASI

Hasil penelitian menunjukan bahwa laktagogum yang terkandung dalam jantung pisang dapat merangsang produksi hormone oksitosin dan prolactin, yang esensial dalam produksi air susu ibu (ASI). Selain itu, jantung pisang juga dapat mendukung kesuburan wanita dan menjaga kesehatan rahim.

6. Mencegah Pembesaran Prostat

Masalah urologis seperti pembesaran prostat seringkali menjadi perhatian, terutama pada pria di atas 50 tahun. Jantung pisang membantu mencegah pembesaran prostat melalui senyawa asam sitrat dan asam amino yang bersifat antiinflamasi. Dengan tambahan antioksidan seperti quercetin, jantung pisang dapat menjadi bagian dari strategi pencegahan yang efektif.

7. Pencegahan Pengeroposan Tulang

Beberapa studi membuktikan, senyawa quercetin dan catechin dalam jantung pisang membantu pencegahan pengeroposan tulang berkat sifat antioksidan dan antiinflamasinya. Selain itu, kandungan zinc dalam jantung pisang juga turut berperan dalam mencegah pengeroposan tulang.

8. Mengatasi Diabetes dan Anemia

Kandungan serat tinggi membantu mengontrol kadar gula darah dengan memperlambat konversi karbohidrat menjadi gula. Selain itu, jantung pisang juga dapat membantu mengatasi anemia dengan meningkatkan produksi sel darah merah berkat kandungan serat dan zat besinya.

Semoga informasi ini membuka mata kita tentang potensi kesehatan yang terkandung dalam jantung pisang. Ingatlah, kesehatan merupakan investasi terbaik yang dapat kita berikan pada diri kita sendiri. Selamat menikmati kelezatan dan manfaat kesehatan dari jantung pisang.

Referensi

  1. Chowdary, M. Y., Rana, S. S., & Ghosh, P. (2022). Banana inflorescence and their potential health benefits as future food. Quality Assurance and Safety of Crops & Foods14(2), 131-136.
  2. Sarma, P. P., Gurumayum, N., Verma, A. K., & Devi, R. (2021). A pharmacological perspective of banana: Implications relating to therapeutic benefits and molecular docking. Food & Function12(11), 4749-4767.
  3. Soni, D., & Saxena, G. (2021). Analysis of Physico-chemical and Functional Properties of Banana Flower.
  4. Pari, L., & Umamaheswari, J. (2000). Antihyperglycaemic activity of Musa sapientum flowers: effect on lipid peroxidation in alloxan diabetic rats. Phytotherapy Research: An International Journal Devoted to Pharmacological and Toxicological Evaluation of Natural Product Derivatives14(2), 136-138.
  5. Sitthiya, K., Devkota, L., Sadiq, M. B., & Anal, A. K. (2018). Extraction and characterization of proteins from banana (Musa Sapientum L) flower and evaluation of antimicrobial activities. Journal of food science and technology55, 658-666.
  6. Ramu, R., Shirahatti, P. S., Anilakumar, K. R., Nayakavadi, S., Zameer, F., Dhananjaya, B. L., & Prasad, M. N. (2017). Assessment of nutritional quality and global antioxidant response of banana (Musa sp. CV. Nanjangud Rasa Bale) pseudostem and flower. Pharmacognosy research9(Suppl 1), S74.
  7. Naik, M. H., Vanajalatha, K., Ramesh, T., & Prasanth, P. (2016). Influence of high density planting and fertigation on physiological parameters, flowering and yield of banana (Musa acuminata L.) cv. Grand Naine of Main and ratoon crop. International Journal of Advanced Research in Science, Engineering and Technology3, 2800-2809.
  8. Jamuna, J. B., & Nandini, C. D. (2014). Feeding of banana flower and pseudostem to diabetic rats results in modulation of renal GLUTs, TGFβ, PKC and extracellular matrix components. Nutrition, Metabolism and Cardiovascular Diseases24(6), 623-631.
Please follow and like us:
Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial