Kencur, rempah asli Indonesia yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah dalam mengatasi batuk. Batuk sering kali menjadi masalah yang mengganggu, terutama saat musim peralihan seperti saat ini. Kondisi ini membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit, termasuk gangguan pernapasan seperti batuk. Namun, dengan memanfaatkan kencur, kita bisa meredakan batuk secara alami dan efektif. Kencur telah lama digunakan dalam pengobatan herbal karena kandungan nutrisi dan senyawa aktifnya yang memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan. Beberapa nutrisi yang terdapat dalam kencur antara lain: Vitamin C, Vitamin B kompleks, Beta karoten, Kalsium, Polifenol, Propolis, dan Seskuiterpen.
Manfaat Kencur untuk Batuk
Berikut beberapa manfaat kencur untuk batuk yang disadur dari berbagai sumber.
1. Mengandung Senyawa Antiinflamasi
Kencur mengandung senyawa antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pernapasan, sehingga dapat meredakan batuk.
2. Sifat Antimikroba
Kencur juga memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur di saluran pernapasan, sehingga membantu mengatasi infeksi yang menyebabkan batuk.
3. Mengandung Propolis
Kencur mengandung propolis yang memiliki khasiat untuk meredakan peradangan dan menghambat perkembangan patogen yang menginfeksi saluran pernapasan, sehingga membantu meredakan batuk.
Cara Mengolah Kencur sebagai Obat Batuk Alami
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengolah kencur menjadi obat batuk alami:
1. Minum Air Perasan atau Teh Kencur
Parut atau haluskan kencur, lalu saring untuk mendapatkan air perasannya. Minumlah air perasan kencur atau tambahkan ke dalam teh herbal untuk mengurangi batuk.
2. Campurkan dengan Jahe dan Madu
Haluskan kencur dan jahe, lalu campur dengan madu. Aduk hingga merata dan minum ramuan ini untuk menekan batuk kering atau mengurangi batuk berdahak.
3. Mengunyah Kencur
Kunyah 2-3 siung kencur yang sudah dicuci dan dikupas kulitnya untuk meredakan batuk. Sensasi hangat dari mengunyah kencur dapat melegakan tenggorokan dan meredakan batuk.
Efek Samping dan Peringatan
- Meskipun kencur dianggap aman, namun beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadapnya. Jika mengalami reaksi seperti gatal-gatal, ruam, atau sesak napas, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.
- Hindari mengonsumsi kencur dalam jumlah berlebihan, karena dapat menyebabkan efek samping seperti diare atau iritasi lambung.
- Kencur tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu menyusui, atau anak-anak tanpa pengawasan dokter.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli herbal sebelum mengonsumsi kencur, terutama jika kita memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Semoga bermanfaat ya, terimakasih.
Baca juga:
- 7 Manfaat Daun Saga untuk Kesehatan
- 17 Manfaat Buah Matoa untuk Kesehatan
- 9 Manfaat Daun Jarak untuk Kesehatan
- 15 Manfaat Daun Binahong untuk Kesehatan
- 12 Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan
Referensi
- Wang, D., Chen, J., Pu, L., Yu, L., Xiong, F., Sun, L., … & Peng, C. (2023). Galangin: A food‐derived flavonoid with therapeutic potential against a wide spectrum of diseases. Phytotherapy Research, 37(12), 5700-5723.
- Bacanlı, M., Başaran, A. A., & Başaran, N. (2018). Galangin as a plant phenolic and usage in health and disease. In Polyphenols: prevention and treatment of human disease (pp. 433-438). Academic Press.
- Rajendiran, V., Natarajan, V., & Devaraj, S. N. (2018). Anti-inflammatory activity of Alpinia officinarum hance on rat colon inflammation and tissue damage in DSS induced acute and chronic colitis models. Food Science and Human Wellness, 7(4), 273-281.
- Mak, K. K., Tan, J. J., Marappan, P., Balijepalli, M. K., Choudhury, H., Ramamurthy, S., & Pichika, M. R. (2018). Galangin’s potential as a functional food ingredient. Journal of Functional Foods, 46, 490-503.
- Abubakar, I. B., Malami, I., Yahaya, Y., & Sule, S. M. (2018). A review on the ethnomedicinal uses, phytochemistry and pharmacology of Alpinia officinarum Hance. Journal of ethnopharmacology, 224, 45-62.
- Tan, Y., & Zheng, C. (2018). Effects of alpinetin on intestinal barrier function, inflammation and oxidative stress in dextran sulfate sodium-induced ulcerative colitis mice. The American journal of the medical sciences, 355(4), 377-386.
- Basri, A. M., Taha, H., & Ahmad, N. (2017). A review on the pharmacological activities and phytochemicals of Alpinia officinarum (Galangal) extracts derived from bioassay-guided fractionation and isolation. Pharmacognosy Reviews, 11(21), 43.
- Patel, D. K., Patel, K., Gadewar, M., & Tahilyani, V. (2012). Pharmacological and bioanalytical aspects of galangin-a concise report. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 2(1), S449-S455.