Manfaat bayam – Bayam merupakan jenis sayuran berdaun hijau yang banyak ditanam dan dijual di Asia, termasuk di Indonesia. Tidak hanya populer di kalangan orang dewasa, bayam juga sangat baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, anak-anak, bayi, bahkan lansia.
Salah satu keunggulan bayam adalah kandungan seratnya yang tinggi dan kalorinya yang rendah, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang sedang menjalani diet. Namun, manfaat bayam tidak berhenti di situ saja, karena sayuran ini juga memiliki banyak manfaat kesehatan.
Kandungan Nutrisi Bayam
Sebelum kita mengulas lebih lanjut tentang manfaatnya, perlu diketahui berbagai kandungan nutrisi yang terdapat dalam bayam sebagai berikut:
- Vitamin A, Vitamin B kompleks (seperti B2, B6), Vitamin C, dan Vitamin E
- Magnesium
- Zat besi
- Asam folat
- Kalsium
- Kalium
Selain itu, bayam juga kaya akan berbagai jenis antioksidan, seperti lutein dan zeaxanthin.
Berikut adalah kandungan gizi bayam hijau per 100 gram:
- Karbohidrat: 6,5 gram
- Kalori: 36 kcal
- Protein: 3,5 gram
- Kalsium: 265 mg
- Fosfor: 67 mg
- Besi: 3,9 mg
- Vitamin A: 6.090 S.I
- Vitamin B: 0,08 mg
- Vitamin C: 80 mg
- Air: 86,9 gram
Baca juga: 18 Manfaat Jus Nanas untuk Kesehatan beserta Kandungan Nutrisinya
Manfaat Bayam untuk Kesehatan
Setelah Anda mengetahui kandungan nutrisi, berikut ini ragam manfaat dari bayam untuk kesehatan.
Mencegah Kanker
Bayam mengandung jumlah tinggi lutein, karotenoid, dan zeaxanthin, yang memiliki kemampuan untuk melawan dan menghilangkan radikal bebas dalam tubuh. Dengan demikian, konsumsi bayam dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker.
Antiinflamasi
Kandungan neoxanthin dan violaxanthin dalam bayam memiliki sifat antiinflamasi yang mampu mengontrol dan mengatur proses peradangan dalam tubuh.
Mengatur Tekanan Darah
Bayam terkenal sebagai sumber nitrat alami yang berfungsi sebagai senyawa untuk membuka pembuluh darah. Selain itu, bayam juga kaya akan kalium dan magnesium.
Karena kandungan garamnya yang rendah, konsumsi bayam tidak akan meningkatkan tekanan darah bagi para penderita hipertensi. Oleh karena itu, bagi mereka yang ingin menurunkan tekanan darah, tidak ada salahnya mengonsumsi bayam (dengan catatan tidak berlebihan dalam porsi).
Baca juga: 12 Manfaat Ketumbar untuk Kesehatan
Menjaga Kesehatan Jantung
Bayam mengandung antioksidan dan nitrat alami yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah, serta menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan. Selain itu, nutrisi penting seperti kalium dan magnesium dalam bayam berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan mendukung fungsi jantung yang normal.
Menjaga Kesehatan Mata
Bayam mengandung karotenoid seperti beta karoten, lutein, dan zeaxanthin, yang telah terbukti dapat menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko beberapa penyakit, termasuk rabun senja dan degenerasi makula.
Baca juga: Tata Cara Sholat Hajat Beserta Doa dan Keutamaannya
Menjaga Kesehatan Kulit
Salah satu manfaat bayam adalah menjaga kesehatan kulit, karena kandungan vitamin A di dalamnya. Vitamin A memiliki peran penting dalam pembentukan sel kulit, sehingga membantu memberikan kulit yang tampak lebih segar, cerah, dan sehat. Selain itu, vitamin A dalam bayam juga berfungsi untuk menjaga kesehatan selaput kulit dan saluran pencernaan.
Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Selain itu, bayam memiliki kandungan yang tinggi akan berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin C, folat, dan magnesium. Nutrisi-nutrisi ini telah terbukti dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: 5 Keutamaan Sholat Dhuha 2 dan 4 Rakaat Serta Manfaatnya
Meningkatkan Kesehatan Tulang
Kandungan vitamin K dalam bayam berperan penting dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang yang sehat. Vitamin K juga memiliki peran dalam mengaktifkan protein osteocalcin yang diperlukan untuk mengikat kalsium dalam tulang. Dengan demikian, konsumsi bayam dapat mendukung kesehatan tulang yang optimal.
Mengatasi Anemia
Manfaat bayam terbukti membantu mencegah dan mengatasi penyakit anemia. Bahkan bagi penderita anemia, mengonsumsi bayam dapat sangat bermanfaat, karena zat besi yang terkandung dalam bayam dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
Baca juga: Doa Setelah Sholat Dhuha Beserta Bacaan Niat Sholatnya
Meredakan Peradangan
Bayam, dengan kandungan antioksidan yang tinggi, berperan penting dalam melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan peradangan, terutama pada penyakit rheumatoid arthritis. Pada kondisi ini, peradangan menjadi pemicu utama nyeri pada sendi. Dengan mengonsumsi bayam, dapat membantu mengurangi dampak peradangan dan meredakan nyeri sendi yang terkait dengan rheumatoid arthritis.
Menjaga Kesehatan Jantung
Bayam mengandung antioksidan dan nitrat alami yang berperan dalam menurunkan tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah, dan menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan. Selain itu, kandungan nutrisi seperti kalium dan magnesium dalam bayam juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan mendukung fungsi jantung yang normal.
Menurunkan Resiko Penyakit Kardiovaskular
Mengonsumsi bayam memiliki manfaat penting dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Kandungan nitrat dalam bayam dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko gangguan pada jantung. Dengan demikian, bayam menjadi makanan yang baik untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah masalah kardiovaskular.
Baca juga: Cara Sholat Qobliyah Subuh Beserta Zikir dan Doanya
Efek Samping Konsumsi Bayam
Beberapa efek samping dari mengonsumsi bayam adalah sebagai berikut:
Membentuk Penyakit Batu Ginjal
Konsumsi bayam berlebihan dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal karena bayam mengandung senyawa alergenik, terutama oksalat, yang merupakan penyebab utama batu ginjal. Oleh karena itu, orang yang sering mengalami gangguan ginjal disarankan untuk menghindari konsumsi bayam, termasuk pria lanjut usia yang perlu membatasi porsi konsumsi bayam.
Meningkatkan Tekanan Darah
Meskipun bayam bermanfaat untuk mengatur tekanan darah, mengonsumsi bayam terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan darah. Dalam konsumsi bayam, perlu memperhatikan porsi yang wajar dan bisa dikombinasikan dengan makanan lain yang kaya kalsium.
Baca juga: Cara Sholat Magrib Beserta Niat Sholatnya
Menyebabkan Kekurangan Kalsium
Konsumsi berlebihan oksalat dalam bayam dapat menyebabkan penyerapan kalsium oleh tubuh menjadi terganggu, sehingga berisiko menyebabkan kekurangan kalsium. Disarankan untuk menyertakan makanan kaya kalsium dalam konsumsi bayam untuk menjaga keseimbangan nutrisi.
Gangguan Kelenjar Tiroid
Bayam mengandung goitrogen, yaitu senyawa anti-gizi yang bisa menyebabkan gangguan pada kelenjar tiroid. Jika kelenjar tiroid terganggu, bisa menyebabkan pembengkakan atau gondok pada leher. Penting untuk membatasi konsumsi bayam bagi orang dengan masalah kelenjar tiroid.
Ingat, seperti halnya dengan makanan lain, konsumsi bayam juga perlu diimbangi dengan porsi yang tepat dan seimbang, terutama bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Jika memiliki kondisi kesehatan khusus, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengubah pola makan.
Baca juga: Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri di Rumah 11 Rakaat
Cara Mencuci Bayam
Untuk mendapatkan manfaat bayam secara maksimal, penting untuk mengolah sayuran ini dengan tepat. Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan:
- Pilih bayam yang masih segar dan terlihat baik.
- Cuci bayam dengan bersih sebelum mengolahnya untuk menghilangkan kotoran dan kuman yang menempel pada daun dan batangnya.
- Jika Anda tidak berencana untuk segera mengolah bayam, simpanlah dalam wadah yang bersih dan kedap udara, lalu letakkan di dalam lemari pendingin untuk menjaga kesegarannya.
- Bayam segar yang belum dicuci dapat bertahan hingga 4 hari, jika disimpan dalam plastik dan diletakkan di dalam kulkas.
- Hindari memanaskan kembali bayam yang sudah dimasak, karena dapat mengurangi kandungan gizi di dalamnya.
Baca juga: Tata Cara Itikaf Beserta Waktu Pelaksanaan, dan Syarat
Cara Memasak Bayam
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari bayam, perhatikan tips berikut saat memasaknya:
- Pilih bayam segar untuk kualitas terbaik.
- Cuci bayam secara menyeluruh sebelum memasak untuk menghilangkan kuman dan kotoran dari batang dan daunnya.
- Jika tidak akan segera dimasak, simpan bayam dalam wadah kedap udara dan bersih, lalu simpan di dalam kulkas.
- Bayam segar yang belum dicuci dapat bertahan hingga 4 hari jika disimpan dalam wadah plastik di dalam kulkas.
- Hindari memanaskan kembali bayam yang sudah dimasak, karena hal ini dapat menurunkan kandungan gizi pada bayam.
Baca juga: Apa Itu Blogger? Panduan Lengkap untuk Memulai Blog
Kesimpulan
Bayam merupakan sayuran berdaun hijau yang kaya akan nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin C, vitamin K, folat, kalium, dan magnesium. Kandungan antioksidan, karotenoid, dan nitrat alami dalam bayam membawa berbagai manfaat bagi kesehatan, termasuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan kulit, mengatur tekanan darah, dan melawan radikal bebas. Namun, perlu diperhatikan bahwa mengonsumsi bayam dengan bijaksana dan mengikuti tips pengolahan yang tepat dapat membantu memaksimalkan manfaatnya serta menghindari efek samping seperti risiko pembentukan batu ginjal, peningkatan tekanan darah, dan gangguan tiroid.
Referensi
- Gülçin, İ., & Beydemir, Ş. (2006). Phenolic compounds and antioxidant activity of Prunus domestica L. Fruit extracts. African Journal of Biotechnology, 5(10), 968-972.
- He, X., Liu, R. H., & Tso, T. C. (2008). Electronegativity and free radical scavenging ability of polyphenols. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 56(17), 7880-7886.
- Liu, R. H. (2004). Potential synergy of phytochemicals in cancer prevention: mechanism of action. The Journal of Nutrition, 134(12), 3479S-3485S.
- Salehi, B., Mishra, A. P., Nigam, M., Sener, B., Kilic, M., Sharifi-Rad, M., … & Cho, W. C. (2018). Resveratrol: A double-edged sword in health benefits. Biomedicines, 6(3), 91.
- Török, J., Van Hoof, J., Huylenbroeck, J. V., & Van den Bergh, M. (2019). Health effects of urban green space: a systematic review of the scientific literature. Journal of Toxicology and Environmental Health, Part B, 22(3), 146-169.