Masa nifas merupakan fase yang signifikan dalam kehidupan seorang wanita Muslim setelah melahirkan. Selama periode ini, perempuan dilarang menjalankan ibadah hingga mereka menjalani mandi wajib, yang dikenal sebagai mandi nifas. Proses ini bukan hanya tentang pembersihan fisik, tetapi juga memiliki aspek spiritual yang mendalam dalam agama Islam.
Mengapa Mandi Nifas Diperlukan?
Dalam agama Islam, kesucian adalah prinsip penting dalam menjalani ibadah. Mandi nifas setelah melahirkan adalah salah satu cara untuk memastikan kesucian seorang wanita setelah melewati masa nifas, yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan biasanya berlangsung selama beberapa minggu. Selama masa nifas, seorang wanita dianggap sedang dalam keadaan hadas besar, yang berarti dia dalam keadaan tidak suci dan tidak dapat menjalankan ibadah seperti sholat, puasa, atau membaca Al-Qur’an.
Baca juga: Niat Mandi Wajib Haid, Tata Cara, Doa, dan Manfaatnya
Dasar Hukum Mandi Nifas dalam Islam
Hukum mandi nifas dalam Islam didasarkan pada ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah. Dalam Al-Qur’an, Allah menyatakan dalam Surah Al-Maidah ayat 6:
“وَإِن كُنتُم جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟”
Artinya: “… dan jika kamu junub maka mandilah…”
Ini adalah salah satu ayat yang menunjukkan pentingnya mandi junub dalam Islam, termasuk mandi nifas. Selain itu, dalam Surah An-Nisa ayat 43, Allah menegaskan perintah untuk mandi wajib bagi umat Muslim dalam keadaan junub sebelum menunaikan salat:
“يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَقْرَبُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنتُم سُكَـٰرَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا۟ مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَـٰبِرِى سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا۟”
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi….”
Ini adalah dasar hukum yang mendasari pentingnya mandi nifas setelah melahirkan dan mandi junub dalam Islam. Selanjutnya, mari kita jelaskan secara rinci langkah-langkah dan tata cara mandi nifas setelah melahirkan.
Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid yang Benar Menurut Islam
Niat Mandi Nifas setelah Melahirkan
Proses mandi nifas dimulai dengan niat yang tulus. Niat adalah ekspresi dari komitmen untuk menjalani mandi nifas dengan tujuan membersihkan diri secara fisik dan spiritual. Niat mandi nifas dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut:
“نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى”
Bacaan Latin: Nawaitul ghusla liraf’i hadatsin nifaasi lillahi Ta’aala.
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta’ala.”
Cara Mandi Nifas setelah Melahirkan
Mengutip dari NU Online. setelah mengucapkan niat, langkah-langkah praktis mandi nifas dapat diikuti dengan hati-hati. Berikut adalah tata cara mandi nifas dalam Islam:
- Mulailah dengan membersihkan kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
- Selanjutnya, bersihkan bagian tubuh di sekitar kemaluan dengan tangan kiri.
- Setelah membersihkan area kemaluan, cuci tangan Anda dengan sabun dan bilas hingga bersih.
- Selanjutnya, lakukan wudhu seperti biasa. Wudhu adalah tata cara cuci tangan, wajah, mulut, hidung, lengan, kepala, dan kaki, yang diperlukan sebelum menjalankan salat atau ibadah lainnya dalam Islam.
- Setelah wudhu, mulailah mandi besar dengan mengguyur seluruh badan dari kepala hingga kaki. Pastikan air mencapai seluruh tubuh Anda.
- Setelah mandi besar, guyur bagian badan sebelah kanan tiga kali, lalu bagian badan sebelah kiri tiga kali. Jangan lupa untuk menggosok tubuh, baik depan maupun belakang, sebanyak tiga kali. Pastikan tubuh Anda benar-benar bersih dan terbebas dari hadas besar.
Baca juga: Niat Mandi Wajib Pria dan Tata Caranya
Catatan Penting
Selama proses mandi nifas, hindari agar tangan tidak menyentuh area kemaluan. Jika tangan secara tidak sengaja menyentuh area tersebut, diwajibkan untuk mengambil air wudhu kembali sebelum melanjutkan mandi wajib.
Selain Mandi Nifas
Selain mandi nifas setelah melahirkan, ada situasi khusus yang perlu dipahami:
- Mandi Junub Setelah Melahirkan: Setelah darah nifas berhenti, seorang wanita diwajibkan untuk mandi junub, meskipun bayi yang dilahirkan dalam keadaan meninggal. Ini adalah bagian dari kewajiban untuk menjaga kesucian tubuh.
- Mandi Junub Tanpa Nifas: Jika seorang wanita tidak mengalami nifas setelah melahirkan, dia juga diwajibkan untuk mandi junub. Beberapa ulama berpendapat bahwa kewajiban mandi bagi wanita yang melahirkan pada dasarnya terkait dengan keluarnya mani, meskipun konteks melahirkan adalah proses yang berbeda.
Demikianlah tata cara mandi nifas setelah melahirkan, semoga bermanfaat.