Macam pelaksanaan haji yang wajib muslim ketahui karena Ibadah Haji merupakan salah satu dari lima rukun dalam Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan mental. Setiap tahun, jutaan Muslim dari seluruh dunia berkumpul di kota suci Makkah untuk melaksanakan ibadah Haji. Ibadah ini memiliki beberapa variasi atau cara pelaksanaan yang dapat dipilih oleh jamaah, tergantung pada keadaan pribadi mereka dan preferensi.
Kriteria Kelayakan Haji
Kriteria kelayakan untuk menjalani ibadah Haji telah ditetapkan dalam Al-Qur’an, Surah Ali Imran ayat 97. Ayat ini menguraikan siapa yang diwajibkan untuk menjalani Haji:
“Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.”
Kriteria kelayakan ini mencakup beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh individu sebelum mereka menjalani ibadah Haji:
- Mampu Finansial: Seorang Muslim harus mampu secara finansial untuk menutup semua biaya yang terkait dengan perjalanan Haji, termasuk biaya transportasi, akomodasi, dan biaya hidup selama di Makkah.
- Mampu Fisik: Kesehatan fisik adalah faktor kunci. Perjalanan Haji dapat sangat melelahkan, termasuk berjalan jauh, berdiri dalam panas terik, dan berinteraksi dengan jutaan orang. Oleh karena itu, seorang jamaah harus dalam kondisi fisik yang baik.
- Kesiapan Mental dan Spiritual: Haji adalah ibadah yang membutuhkan kesiapan mental dan spiritual. Jamaah harus siap secara emosional untuk menghadapi tantangan dan perjalanan spiritual yang intens.
- Kehidupan Keluarga Terjamin: Seorang jamaah harus memastikan bahwa keluarganya yang ditinggalkan selama perjalanan Haji memiliki dukungan dan kondisi kehidupan yang terjamin.
Baca juga: Cara Sholat Tahajud 2 Rakaat Sendiri di Rumah
3 Macam Pelaksanaan Haji
Setelah memahami kriteria kelayakan, kita dapat membahas lebih lanjut tentang berbagai cara pelaksanaan ibadah Haji yang dapat dipilih oleh jamaah. Menyadur dari website Kemenag, ada tiga macam pelaksanaan Haji yang dikenal sebagai Tamattu’, Ifrad, dan Qiran.
1. Haji Tamattu’
Haji Tamattu’ merupakan salah satu cara pelaksanaan Haji yang paling umum. Jamaah mendahulukan pelaksanaan umrah terlebih dahulu pada musim Haji, kemudian melanjutkan untuk menjalani ibadah Haji. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk Haji Tamattu’:
- Jamaah berihram untuk umrah dari miqat sebelum memasuki Kota Makkah. Miqat adalah titik awal yang ditentukan untuk memulai ihram.
- Setelah tiba di Masjidil Haram di Makkah, jamaah melakukan tawaf umrah mengelilingi Ka’bah.
- Jamaah melakukan sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah, seperti yang dilakukan oleh Hajar saat mencari air untuk putranya, Isma’il.
- Setelah menyelesaikan sa’i, jamaah melakukan tahallul dengan memotong rambut mereka. Ini adalah tanda penyelesaian umrah.
- Pada tanggal 8 Zulhijah, jamaah melakukan ihram Haji dari penginapan masing-masing menuju Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf.
- Setelah wukuf, jamaah menginap di Muzdalifah dan pergi ke Mina untuk melaksanakan lempar jumrah.
- Jamaah kembali ke Makkah dan melakukan tawaf ifadah mengelilingi Ka’bah.
- Setelah tawaf ifadah, mereka melakukan sa’i lagi.
- Terakhir, melakukan tahallul dengan memotong rambut.
- Setelah menyelesaikan semua langkah ini, ibadah Haji Tamattu’ selesai.
Haji Tamattu’, pilihan yang populer karena memungkinkan jamaah untuk menggabungkan umrah dan Haji dalam satu perjalanan, sehingga memenuhi dua ibadah sekaligus.
2. Haji Ifrad
Macam pelaksanaan haji selanjutnya adalah Haji Ifrad kebalikan dari Haji Tamattu’. Jamaah mendahulukan pelaksanaan ibadah Haji terlebih dahulu, kemudian melanjutkan dengan umrah di luar musim Haji. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk Haji Ifrad:
- Jamaah berihram untuk pelaksanaan ibadah Haji dari miqat.
- Jamaah melanjutkan pelaksanaan ibadah Haji dengan melakukan semua langkah yang telah dijelaskan sebelumnya.
- Setelah menyelesaikan ibadah Haji, jamaah dapat melanjutkan dengan pelaksanaan umrah di luar bulan-bulan Haji jika mereka sebelumnya belum pernah melaksanakan umrah yang berkaitan dengan ibadah Haji.
- Bagi jamaah yang ingin melakukan umrah di luar musim Haji, mereka berihram untuk umrah dari tempat yang ditentukan.
- Jamaah melakukan tawaf umrah dan sa’i seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
- Terakhir, mereka melakukan tahallul dengan memotong rambut.
- Setelah menyelesaikan semua langkah ini, ibadah Haji Ifrad selesai.
Haji Ifrad, pilihan bagi mereka yang ingin lebih fokus pada pelaksanaan ibadah Haji terlebih dahulu dan kemudian melanjutkan dengan umrah.
Baca juga: Tata Cara Sholat Ashar: Niat dan Waktu Pelaksanaannya
3. Haji Qiran
Dalam Haji Qiran, jamaah menjalani ibadah Haji dan umrah dengan satu niat dan satu perjalanan. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk Haji Qiran:
- Jamaah berihram dan niat untuk melaksanakan ibadah Haji dan Umrah dari miqat.
- Seluruh langkah ibadah Haji dan umrah, termasuk tawaf, sa’i, dan tahallul, dijalankan secara bersamaan dengan satu niat.
Haji Qiran adalah pilihan bagi mereka yang tidak dapat melaksanakan umrah sebelum dan sesudah Haji karena keterbatasan waktu atau kondisi tertentu.
Demikianlah macam-macam cara pelaksanaan ibadah haji yang disadur dari halaman Kemenag RI, semoga bermanfaat.