Niat mandi wajib pria
Khazanah

Niat Mandi Wajib Pria dan Tata Caranya

Niat Mandi Wajib Pria – Mandi wajib, juga dikenal sebagai mandi besar, adalah salah satu cara untuk membersihkan diri dengan mencuci seluruh tubuh dan berniat menghilangkan “hadats besar” atau “janabat”. Prosedur ini dijelaskan dalam Panduan Lengkap Ibadah oleh Muhamad Bagir, yang berbunyi:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَقْرَبُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنتُمْ سُكَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا۟ مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِى سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسسِلُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu solat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang apa yang kamu ucapkan, (janganlah pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Pengampun.” (An-Nisa: 43)

Kapan Pria Harus Mandi Wajib?

Beberapa kondisi yang mendorong laki-laki Muslim untuk melakukan mandi wajib antara lain:

  • Apabila sperma dikeluarkan karena berbagai sebab, seperti berhubungan seksual, bermimpi basah, melakukan onani, terpengaruh oleh pandangan merangsang, atau memikirkan hal yang meningkatkan gairah seksual.
  • Seseorang dianggap dalam kondisi junub setelah alat kelaminnya bersentuhan dengan alat kelamin wanita. Walaupun tidak ada ejakulasi sperma, situasi ini dianggap sebagai hubungan seksual, dan keduanya perlu melakukan mandi wajib.
  • Jika terjadi mimpi basah namun tidak sampai mengenai basah pakaian, maka mandi wajib tidak diperlukan. Tetapi jika sperma dikeluarkan tanpa ingatan apakah terjadi mimpi basah, maka tetap diwajibkan untuk mandi wajib. Jika ragu apakah yang keluar adalah sperma, mandi wajib tidak diperlukan.
  • Jika alat kelamin dimasukkan ke dalam dubur wanita, pria, atau binatang, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, dengan suka rela atau terpaksa, dalam keadaan sadar atau tidak sadar, dalam perkawinan sah atau hubungan yang diharamkan, keduanya diwajibkan untuk melakukan mandi wajib.
  • Jika sperma keluar setelah mandi wajib tanpa adanya dorongan nafsu seksual, menurut pandangan ulama Syafi’i, mandi wajib diwajibkan. Meski demikian, ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa mandi wajib dalam situasi ini tidak diperlukan.

Niat Mandi Wajib Pria

Dalam sumber lama Nahdlatul Ulama (NU), terdapat dua versi bacaan niat mandi wajib pria. Namun, kedua versi niat mandi besar tersebut sama-sama sahih untuk dibacakan.

Baca juga: 8 Fakta Unik Tentang Planet Jupiter

Berikut adalah kedua versi niat mandi junub yang sahih untuk dipilih:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari fardhan lillahi ta’ala.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardu karena Allah ta’ala.”

نَوَيْتُ الغُسْلَ لِرَفْعِ الجِنَابَةِ

Nawaitul ghusla lirafil janabati

Artinya: “Saya berniat mandi untuk menghilangkan junub.”

Tata Cara Mandi Wajib Pria

Dalam menjalankan mandi wajib, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Mulailah dengan niat untuk menjalankan mandi wajib guna menghilangkan keadaan junub akibat hadas besar.
  2. Ambil air dan basuh tangan sebanyak tiga kali.
  3. Bersihkan dengan cermat semua najis atau kotoran yang mungkin masih menempel pada tubuh.
  4. Lakukan wudhu seperti yang biasa Anda lakukan sebelum melaksanakan salat.
  5. Siramlah bagian kepala sebanyak tiga kali.
  6. Selanjutnya, siram anggota badan sebelah kanan hingga tiga kali, dan lakukan hal yang sama untuk anggota badan pada sisi kiri.
  7. Basuh rambut dan sela-sela pangkal kepala dengan cara memasukkan kedua tangan ke dalam air, menggosokkannya ke kulit kepala, dan kemudian menyiram kepala sebanyak tiga kali.
  8. Gosoklah seluruh bagian tubuh, termasuk bagian depan, belakang, serta lipatan-lipatan kulit, dan jangan lupa menyela rambut dan jenggot sebanyak tiga kali.
  9. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air, dimulai dari sisi yang kanan dan dilanjutkan dengan sisi tubuh kiri.
  10. Pastikan bahwa air mencapai lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut dengan baik.
  11. Sebaiknya hindari tangan untuk menyentuh kemaluan. Jika kemaluan terkena tangan, segera lakukan wudhu lagi.

Mengalirkan air ke seluruh badan dari sisi kanan setelah itu sisi kiri merupakan anjuran yang sesuai dengan hadis dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, sebagaimana yang dicontohkan Nabi. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, ketika bersisir, ketika bersuci, dan dalam setiap perkara yang baik-baik (HR. Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268).

Baca juga: Energi Terbarukan: Pengertian, Manfaat, dan Contoh

Demikianlah bacaan niat mandi wajib bagi laki-laki dan tata cara mandinya yang dapat diterapkan sesuai dengan ajaran Islam.

Seorang muslim harus benar-benar memperhatikan saat mandi agar tidak ada bagian dari tubuh yang tidak terkena air.

Rasulullah SAW bersabda:

“Di bawah setiap rambut ada junub, cucilah rambut, dan basahilah kulit.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.