Niat Puasa Qadha Ramadhan Karena Haid, dan Sakit
Niat puasa qadha ramadhan – Berpuasa selama bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap muslim dewasa yang mampu melakukannya. Namun, bagi seorang perempuan yang sedang mengalami masa haid atau menstruasi, puasa Ramadhan harus ditunda dan diganti di kemudian hari. Proses penggantian puasa Ramadhan tersebut disebut dengan puasa qadha.
Namun, bagaimana sebenarnya cara membuat niat puasa qadha untuk perempuan yang sedang mengalami haid? Simak penjelasannya di bawah ini.
Baca juga: An Nisa 36: Berisi Perintah Allah SWT
Niat Puasa Qadha Ramadhan
Niat puasa qadha karena haid, bacaannya sama dengan niat puasa qadha karena alasan lain seperti sakit atau perjalanan jauh. Berikut ini adalah bacaannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Baca juga: Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat Beserta Doanya
Hukum Membayar Qadha Ramadhan
Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa membayar utang puasa Ramadan merupakan kewajiban. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 185:
وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Wa man kaana mareezan aw ‘alaa safarin fa ‘iddatun min ayyaamin ukhar, yuriidullaahu bikumul-yusra wa laa yuriidu bikumul-‘usr, walitukmilul-‘iddata walitukabbirullaaha ‘alaa maa hadaakum wa la’allakum tashkurun.
Arti: Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangan (hari berpuasa), dan hendaklah kamu mengagungkan Allah karena telah memberi petunjuk kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Baca juga: Niat Sholat Dhuha 4 Rakaat Beserta Tata Caranya
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa puasa qadha dapat dilakukan secara terpisah atau tidak berurutan:
قَضَاءُرَمَضَانَإنْشَاءَفَرَّقَوَإنْشَاءَتَابَعَ
qadha’ ramadana insha’a farraqa wa insha’a taba’a.
Artinya: Qadha puasa Ramadhan itu jika ia berkehendak maka boleh melakukannya secara terpisah. Dan, jika ia berkehendak maka ia boleh juga melakukan secara berurutan.” (HR. Daruquthni)
Baca juga: Keberagaman Budaya Bangsa dan Negara Indonesia
Tata Cara Puasa Qadha Ramadhan
Puasa qadha (puasa yang harus diganti karena tidak dikerjakan pada Ramadan sebelumnya) dilaksanakan setelah Ramadan sebelumnya hingga tiba Ramadan selanjutnya. Caranya sama seperti puasa yang lain, dan berikut ini adalah penjelasannya:
- Setelah berniat, seorang muslim yang melakukan puasa qadha tidak boleh melakukan hal yang dilarang oleh agama, sambil juga melakukan kewajiban lainnya.
- Sibukan dengan membaca Al Quran.
- Puasa qadha berakhir saat adzan maghrib berkumandang.
- Membaca doa untuk berbuka puasa
Baca juga: Niat Sholat Tarawih Beserta Tata Cara Sholatnya
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya: Ya Allah keranaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman. KepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmatMU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.