15 Manfaat Terapi Bekam untuk Kesehatan
Manfaat Terapi Bekam – Bekam, atau al-hijamah dalam bahasa Arab, merupakan teknik penyedotan lokal darah dari sayatan kulit kecil. Praktik ini memiliki akar sejarah yang panjang, dikenal sejak zaman kerajaan Sumeria, Babilonia, Mesir kuno, Saba, dan Persia. Pada zaman Nabi Muhammad, bekam dilakukan dengan menggunakan bahan seperti tanduk kerbau, tulang unta, dan gading gajah.
Di Indonesia, bekam telah dikenal sejak masa lampau dan kini mengalami kebangkitan pesat, terutama sejak tahun 90-an. Bekam bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah, mengendurkan jaringan ikat, dan merangsang proses penyembuhan. Metodenya mirip dengan pemijatan jaringan dalam yang dapat digunakan untuk mengatasi jaringan parut dan mengurangi rasa sakit.
Dalam pandangan Islam, metode bekam sangat dianjurkan dan bahkan dianggap sebagai sunnah. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya pengobatan paling ideal yang kalian gunakan adalah bekam.” Pandangan positif terhadap bekam dalam Islam memberikan landasan kuat bagi umat Muslim untuk menjalani terapi ini sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan tubuh dan jiwa.
Manfaat Terapi Bekam untuk Kesehatan
Mengutip dari beberapa penelitian dan testimoni mengenai terapi bekam yang disadur dari situs Kemenkes.go.id, berikut beberapa manfaat bekam untuk kesehatan.
1. Meningkatkan Kesuburan
Melalui kombinasi akupunktur dan bekam, terapi ini diyakini dapat membantu meningkatkan kesuburan dan mengatasi masalah ginekologi. Beberapa Penelitian menunjukkan efek positif pada saluran tuba falopi dan penurunan tingkat stres.
2. Menurunkan Risiko Penyakit Asam Urat
Meskipun memerlukan penelitian lebih lanjut, bekam diduga dapat menurunkan risiko penyakit asam urat. Namun, perlu diingat bahwa gaya hidup sehat dan pola makan seimbang tetap penting dalam mengelola risiko penyakit ini.
3. Meningkatkan Aliran Darah ke Kulit
Bekam terkenal mampu mengoptimalkan aliran darah. Penelitian menunjukkan bahwa terapi bekam dapat meningkatkan aliran darah dan meregangkan jaringan di bawah area yang dikenai bekam. Aliran darah yang baik dalam tubuh membantu proses penyembuhan alami dan mengatasi peradangan.
4. Mengatasi Penyumbatan Bronkus
Bagi mereka yang mengalami penyumbatan bronkus akibat asma atau alergi, terapi bekam dapat memberikan efek positif. Peningkatan aliran darah dan detoksifikasi dapat membantu mengurangi gejala yang terkait dengan gangguan pernapasan.
5. Mengubah Sifat Biomekanik pada Kulit
Sifat biomekanik dalam kulit dapat dipertahankan melalui bekam, menjaga elastisitas kulit dan melindungi dari berbagai paparan virus atau bakteri, serta mencegah penuaan dini.
6. Menurunkan Tingkat Nyeri
Terapi bekam dapat menurunkan tingkat nyeri melalui optimalisasi aliran darah. Meskipun terkadang prosedur ini dapat memicu rasa nyeri, tetapi efeknya bervariasi dan umumnya tidak menyakitkan.
7. Mengurangi Peradangan
Penyakit yang timbul akibat peradangan dalam tubuh dapat merespons positif terhadap bekam, termasuk arthritis. Penelitian menunjukkan efektivitas bekam dalam mengurangi peradangan pada radang sendi, menghilangkan nyeri, dan mengurangi kekakuan sendi.
8. Meningkatkan Imunitas Seluler
Aliran darah yang lancar, salah satu hasil dari terapi bekam, berkontribusi pada peningkatan imunitas seluler. Dengan aliran darah yang optimal, tubuh lebih efisien dalam melawan bakteri dan virus.
9. Mengatasi Migrain
Studi menunjukkan bahwa terapi bekam dapat membantu mengurangi sakit kepala kronis dan migrain. Peserta penelitian melaporkan penurunan nyeri yang signifikan setelah menjalani terapi bekam.
10. Mengatasi Penyakit Rematik
Penderita penyakit rematik, seperti fibromyalgia dan radang sendi, juga dapat mencari kelegaan melalui terapi bekam. Efek relaksasi dan peningkatan aliran darah membantu mengurangi gejala-gejala yang terkait dengan penyakit ini.
11. Sindrom Terowongan Karpal
Sindrom terowongan karpal, yang sering kali menyebabkan nyeri dan kesemutan pada tangan, dapat mendapatkan kelegaan melalui terapi bekam. Peningkatan aliran darah ke area yang terkena dapat membantu mengurangi gejala.
12. Mengurangi Kecemasan dan Depresi
Efek relaksasi bekam dapat membantu mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Peningkatan aliran darah juga dapat memengaruhi keseimbangan kimia dalam otak, memberikan dampak positif pada kesehatan mental.
13. Mengobati Varises
Penderita varises, yang sering kali mengalami pembengkakan dan nyeri, dapat mencari bantuan melalui terapi bekam. Proses pengeluaran darah dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah.
14. Mengatasi Herpes Zoster
Terapi bekam juga dapat digunakan untuk mengatasi herpes zoster. Proses detoksifikasi dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan luka.
15. Mengatasi Gangguan Gastrointestinal
Terapi bekam juga dapat menjadi pilihan untuk mengatasi gangguan gastrointestinal, seperti irritable bowel disease (IBD). Efek positif pada sirkulasi darah dapat mendukung kesehatan saluran pencernaan.
Bekam secara tradisional digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan, termasuk keluhan paru-paru, kelumpuhan, dan masih banyak lagi selain yang sudah kita bahas.
Baca juga: 16 Manfaat Daun Pegagan untuk Kesehatan
Proses Bekam Kering dan Bekam Basah
Seiring berjalannya waktu, metode pelaksanaan bekam mengalami evolusi. Awalnya, api dari kain, kapas, atau kertas yang dibakar digunakan untuk menciptakan vakum di dalam cangkir bekam, yang kemudian ditempelkan pada kulit. Saat ini, alat bekam modern seperti pompa karet telah menggantikan metode panas, menghasilkan tekanan yang memungkinkan kulit dan otot ditarik, membuat pembuluh darah melebar, dan kulit memerah.
Sebelum menjalani terapi bekam, persiapkan diri Anda dengan mengonsumsi makanan ringan 2-3 jam sebelum sesi dimulai. Ada dua jenis bekam, bekam kering dan bekam basah.
1. Prosedur Bekam Kering
- Praktisi akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan.
- Bahan yang mudah terbakar dimasukkan ke dalam cangkir dan dibakar.
- Setelah api padam, cangkir ditempatkan di kulit, menciptakan tekanan mengisap.
- Cangkir dibiarkan menempel selama beberapa menit.
2. Prosedur Bekam Basah
- Sama seperti bekam kering, namun setelah cangkir dibiarkan selama beberapa menit, terapis membuat sayatan kecil pada kulit untuk mengeluarkan darah.
- Cangkir ditempatkan kembali untuk penyedotan kedua.
Setelah terapi selesai, area yang terkena bekam akan diolesi dengan salep antibiotik dan ditutup dengan perban untuk mencegah infeksi. Meskipun metode ini telah diterapkan secara tradisional, penggunaan alat bekam yang bersih dan higienis sangat penting untuk mencegah potensi risiko infeksi.
Baca juga: 17 Manfaat Buah Kurma untuk Kesehatan
Peringatan dan Efek Samping
Terapi bekam umumnya dianggap aman jika dilakukan pada kondisi penyakit yang sedang tidak akut atau kambuh. Namun, seperti halnya setiap bentuk pengobatan, terapi ini juga memiliki potensi efek samping. Beberapa gejala ringan yang mungkin muncul selama terapi bekam meliputi luka bakar, memar, kelelahan, tegang otot, dan mual. Efek samping ini biasanya bersifat sementara dan akan menghilang setelah terapi selesai.
Penting untuk diingat bahwa terapi bekam tidak dianjurkan untuk beberapa kondisi, seperti pada ibu hamil, anak-anak di bawah 4 tahun, wanita yang sedang menstruasi, orang yang mengonsumsi obat pengencer darah, penderita penyakit pembekuan darah, riwayat masalah pada kulit, epilepsi, dan lainnya. Oleh karena itu, konsultasikan dengan tenaga medis sebelum memutuskan untuk menjalani terapi bekam.
Dalam dunia medis yang terus berkembang, terapi bekam tetap memegang peran penting sebagai alternatif pengobatan yang menyeluruh. Manfaat bekam tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga dapat memberikan dampak positif pada kesejahteraan jiwa.
Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap secara detail mekanisme dan efektivitasnya, manfaat yang telah diakui oleh banyak individu dan dukungan dari pandangan Islam menunjukkan bahwa terapi bekam dapat menjadi pilihan sehat untuk mereka yang mencari pendekatan holistik terhadap kesehatan.
Referensi
- Ansorge, R. Cupping Therapy. WebMD. Diakses pada November 2023.
- Guarneri, M. Cupping Therapy. MedicineNet. Diakses pada November 2023.
- Marcin, A. What Is Cupping Therapy? Healthline. Diakses pada November 2023.
- Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Manfaat Terapi Bekam Dalam Kesehatan. Diakses pada 2023.
- Complementary Therapies in Clinical Practice. Cupping Therapy: An Analysis of The Effects of Suction on Skin and The Possible Influence on Human Health. Diakses pada 2023.
- Al-Bedah, A. M. N., Khalil, M. K. M., Elolemy, A. T., Al Dabbagh, R., & Nabi, A. G. (2018). The Medical Perspective of Cupping Therapy: Effects and Mechanisms of Action. Journal of Traditional and Complementary Medicine, 9(2), 90–97.