Niat Sholat Jamak Takhir Beserta Tata Caranya
Niat sholat jamak takhir – Sholat Jamak Takhir adalah shalat yang dilakukan dengan menggabungkan dua waktu sholat yang terpisah, yaitu sholat Ashar dan sholat Maghrib, atau sholat Isya dan sholat Subuh. Sholat Jamak Takhir dapat dilakukan oleh orang yang sedang dalam perjalanan (musafir) atau oleh orang yang memiliki alasan tertentu seperti sakit atau kondisi darurat.
Dalil melaksanakan sholat jamak takhir diriwayatkan Anas RA:
“Rasulullah SAW bila berangkat dalam perjalanan sebelum tergelincir Matahari, maka beliau mentakhirkan sholat Zuhur ke waktu Ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak keduanya. Jika Matahari telah tergelincir sebelum beliau berangkat, maka beliau salat Zuhur dahulu kemudian baru beliau naik kendaraan,” (HR Bukhari dan Muslim)
Baca juga: Niat Puasa Idul Adha: Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah
Syarat Sholat Jamak Takhir
- Orang yang sedang dalam perjalanan (musafir) atau memiliki alasan tertentu seperti sakit atau kondisi darurat.
- Sholat Ashar dan Magrib dilakukan bersama-sama pada waktu Ashar atau pada waktu Magrib, atau sholat Isya dan Subuh dilakukan bersama-sama pada waktu Isya atau pada waktu Subuh.
- Sholat pertama dilakukan secara tepat waktu, dan sholat kedua dilakukan pada waktu yang sesuai dengan waktu sholat kedua tersebut.
Niat Sholat Jamak Takhir
Melangsir dari halaman NU Online, ada 2 lafal niat sholat jamak takhir
Niat Sholat Jamak Takhir Dzuhur dan Ashar
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى
Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an bil ngasri jamnngan takhiri lillaahi ta’aalaa.
Artinya “Saya niat sholat fardu Dzuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak takhir karena Allah Ta’ala.”
Baca juga: Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat Beserta Doanya
Niat Sholat Jamak Takhir Maghrib dan Isya
اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Arab latin: Ushollii fardlozh ‘isyaa’i arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al magribi Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat sholat fardhu Isya 4 rakaat yang dijamak dengan Maghrib, dengan jamak takhir, sebagai ibadah untuk Allah Ta’aala.”
Tata Cara Sholat Jamak Takhir
Melangsir dari halaman NU Online, berikut tata cara sholat jamak takhir.
Cara Jamak Takhir Sholat Zuhur dan Ashar
- Mulai sholat dengan takbiratul ihram.
- Baca doa iftitah.
- Bacalah Surat Al-Fatihah.
- Bacalah surat pendek.
- Melakukan rukuk.
- I’tidal (berdiri tegak setelah rukuk).
- Sujud pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Berdiri untuk mengerjakan rakaat kedua dan seterusnya.
- Tasyahud awal.
- Tasyahud akhir.
- Salam.
- Setelah menyelesaikan sholat Zuhur, lanjutkan dengan membaca niat sholat jamak takhir dzhur dan ashar.
- Lanjutkan dengan sholat Ashar seperti biasa dan akhiri dengan salam.
Cara Jamak Takhir Sholat Maghrib dan Isya
- Memulai sholat Maghrib dengan takbiratul ihram.
- Membaca doa iftitah.
- Membaca Surat Al-Fatihah.
- Membaca surat pendek.
- Melakukan rukuk.
- I’tidal (berdiri tegak setelah rukuk).
- Sujud pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Berdiri untuk mengerjakan rakaat kedua dan seterusnya.
- Tasyahud awal.
- Tasyahud akhir.
- Salam.
- Setelah menyelesaikan sholat Maghrib, lanjutkan dengan membaca niat sholat jamak takhir magrib dan isya.
- Lanjutkan dengan sholat Isya seperti biasa dan akhiri dengan salam.
Baca juga: Keberagaman Budaya Bangsa dan Negara Indonesia
Keutamaan Sholat Jamak Takhir
- Sholat Jamak Takhir memudahkan bagi orang yang sedang dalam perjalanan atau memiliki alasan tertentu untuk menunaikan sholat.
- Sholat Jamak Takhir juga dapat menghindarkan seseorang dari kesulitan dan kesusahan dalam menunaikan sholat di waktu yang sulit atau dalam keadaan darurat.
Dalam Islam, shalat merupakan salah satu rukun Islam yang harus dikerjakan oleh setiap muslim. Oleh karena itu, meskipun dalam kondisi yang sulit, tetaplah berusaha untuk melaksanakan sholat dengan cara yang baik dan benar, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.