15 makanan penyebab gendut
Gaya Hidup

15 Makanan Penyebab Gendut

Artikel ini akan membahas tentang 15 makanan penyebab gendut. Banyak orang yang ingin memiliki tubuh yang gemuk karena anggapan bahwa tubuh gemuk merupakan tanda dari keindahan dan kesehatan. Namun, perlu diingat bahwa memiliki berat badan yang ideal dan sehat merupakan hal yang lebih penting.

Daftar 15 Makanan Penyebab Gendur

Berikut ini penjelasan terkait daftar 15 makanan penyebab gendut.

Kue dan Donat

Kue dan Donat adalah jenis makanan yang mengandung tinggi gula dan kalori. Mengkonsumsi makanan ini secara berlebihan dalam sehari dapat menyebabkan peningkatan berat badan atau kegemukan.

Permen

Banyak yang menyukai permen, termasuk orang dewasa, tetapi tingginya kandungan gula dalam permen dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan penumpukan lemak jahat.

Es Krim

Es Krim, yang merupakan makanan manis dan lezat, juga dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes dan kelebihan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Baca juga: Lezat dan Sehat Resep Semur Tahu Telur Simple

Soda

Soda manis termasuk dalam kategori minuman yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Anda mungkin sering menemukannya dengan mudah di restoran cepat saji atau minimarket.

Minuman yang mengandung gula seperti soda tidak mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, minuman ini juga memiliki tingkat kalori yang tinggi, sehingga berisiko meningkatkan berat badan.

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi soda secara rutin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami peningkatan berat badan dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya.

Kentang Goreng

Memang terasa sulit untuk menolak sepiring kentang goreng yang biasanya dapat dengan mudah ditemukan di berbagai tempat, baik itu di restoran cepat saji atau dijual di pinggir jalan. Namun, seperti yang mungkin telah Anda sadari, kentang goreng adalah salah satu makanan yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan karena tingginya kandungan kalorinya.

Beberapa produk kentang goreng yang sudah jadi dan siap disantap juga seringkali memiliki tingkat lemak dan garam yang tinggi, oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsinya.

Pure Kentang

Makanan ini jarang dikonsumsi di Indonesia karena merupakan hidangan Eropa. Proses pengolahannya sering melibatkan krim dan mentega, sehingga menghasilkan ½ mangkuk pure kentang dengan 200 kalori.

Baca juga: Tips Membangun Branding Produk yang Kuat dan Efektif

Susu Cokelat

Produk susu yang mengandung perasa, termasuk varian dengan rasa cokelat, mengandung gula tambahan dan lemak dalam jumlah yang signifikan. Dengan kata lain, produk-produk ini memiliki tingkat kalori yang cenderung tinggi dan dapat menjadi pemicu peningkatan berat badan, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

Makanan Cepat Saji

Makanan ini sering dikonsumsi oleh mereka yang malas memasak dan kurang perhatian terhadap kandungan lemak dan kalori tinggi.

Baca juga: Makanan untuk Orang yang Susah Gemuk

Pizza

Pizza dapat meningkatkan berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Meskipun rasanya sangat enak, pizza memiliki tinggi lemak, kalori, dan karbohidrat olahan yang cukup tinggi.

Minuman Bersoda

Minuman ini biasanya hanya mengandung gula, sodium, dan kalori tanpa nutrisi penting.

Kopi Instan

Secangkir kopi instan bisa mengandung banyak lemak, jadi sebaiknya mengonsumsinya dengan bijak dan tidak berlebihan.

Kacang

Makanan lain yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan adalah kacang-kacangan. Sebagai contoh, dalam 100 gram kacang almond, terkandung 21 gram protein, 49 gram lemak, dan 575 kalori.

Bagi mereka yang ingin meningkatkan berat badan, mengonsumsi kacang bisa menjadi alternatif yang lebih sehat. Anda dapat mengonsumsinya dalam berbagai bentuk olahan, seperti selai kacang, kacang goreng, kacang rebus, atau berbagai jenis makanan olahan kacang lainnya.

Minuman Manis

Minuman Manis, seperti minuman bersoda, minuman energi, dan minuman berperisa dengan kandungan gula tinggi, merupakan sumber kalori kosong yang dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan masalah kesehatan terkait.

Daging Olahan

Daging, biasanya diolah dengan banyak minyak, sehingga mengandung banyak lemak yang dapat menyebabkan kegemukan.

Keripik

Keripik, sebagai camilan yang sulit untuk dibatasi, mengandung tinggi lemak, minyak, dan kalori yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan.

Kesimpulan

Penting untuk memperhatikan konsumsi makanan dan minuman. Beberapa makanan yang harus dihindari atau dikonsumsi dengan bijak termasuk soda, makanan cepat saji, makanan tinggi gula, es krim, dan makanan olahan tinggi lemak. Sebaliknya, penting juga untuk memasukkan dalam pola makan makanan sehat seperti sayur-sayuran, buah-buahan, makanan tinggi serat, dan protein berkualitas. Memilih makanan dengan bijak dan menjaga keseimbangan kalori akan membantu menjaga berat badan dan kesehatan secara keseluruhan.

Referensi

  1. Agustina, R. (2017). Hubungan pola makan, aktivitas fisik, dan status gizi dengan kejadian obesitas pada remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 11(2), 193-200.
  2. Fitri, Y. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Obesitas pada Remaja di Kota Bandung. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 1-7.
  3. Hanafi, E. (2018). Pengaruh Nutrisi dan Olahraga Terhadap Kesehatan Tubuh. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 30-37.
  4. Mahdiani, R. (2020). Pengaruh Olahraga Terhadap Berat Badan pada Remaja Putri. Jurnal Ilmiah Manajemen Olahraga, 5(2), 97-102.
  5. Muhtadi, A., & Handayani, L. (2018). Pengaruh Kebiasaan Makan, Olahraga, dan Aktivitas Fisik terhadap Status Gizi Remaja Putri di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Gizi dan Pangan, 13(2), 103-110.
  6. Perwitasari, D. A., & Gofir, A. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Obesitas pada Remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), 1-6.
  7. Susanto, T., & Oktaviani, R. (2019). Hubungan Aktivitas Fisik dan Pola Makan dengan Status Gizi Remaja Putri. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 16(2), 106-113.
  8. Uliyah, F. (2019). Pengaruh Suplemen Kreatin Terhadap Penambahan Berat Badan dan Kebugaran Fisik pada Atlet Mahasiswa. Jurnal Keolahragaan, 7(1), 1-7.
  9. Wijayanti, D., & Prasetyowati, R. (2019). Hubungan Stres dengan Pola Makan pada Remaja di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(2), 83-90.
  10. Wiradnyani, L. A. K., & Mahartika, I. K. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Obesitas pada Remaja Putri di Bali. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 15(2), 75-82.
Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.