Efek Samping Kayu Manis
Gaya Hidup

7 Efek Samping Kayu Manis Pada Tubuh

Efek Samping Kayu Manis – Cinnanomun kaya akan senyawa-senyawa aktif seperti cinnamaldehyde dan coumarin. Penelitian telah menunjukkan bahwa kayu manis dapat membantu mengendalikan kadar gula darah, memiliki sifat antioksidan, dan bahkan dapat meningkatkan fungsi otak. Meski senyawa-senyawa ini memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa, namun ketika dikonsumsi dalam jumlah yang tidak terkendali, mereka dapat mengakibatkan dampak negatif pada tubuh.

Efek Samping Kayu Manis Pada Tubuh

Berikut beberapa efek samping kayu manis pada tubuh jika terlalu berlebihan dalam konsumsinya.

1. Reaksi Alergi

Bagi sebagian orang, kayu manis bukanlah sahabat kulit yang ideal. Pemaparan kulit langsung dengan minyak kayu manis dapat memicu reaksi alergi ringan, yang ditandai dengan gatal-gatal, kemerahan, atau bahkan bercak gelap. Bahkan, alergi ini bisa merambah ke dalam mulut dan bibir, menimbulkan pembengkakan, sensasi terbakar, dan bahkan bercak putih di mulut.

2. Anafilaksis

Tidak hanya reaksi alergi ringan, kayu manis juga dapat memicu reaksi alergi berat atau anafilaksis. Gejala anafilaksis melibatkan seluruh tubuh dan dapat berkembang dengan cepat. Jika mengalami gejala seperti kulit gatal, mual, pusing, sulit bernapas, atau pembengkakan pada wajah dan tenggorokan, segera cari pertolongan medis.

3. Penurunan Kadar Gula Darah yang Berlebihan

Kayu manis memang dikenal sebagai sekutu bagi penderita diabetes karena kemampuannya dalam meningkatkan respons tubuh terhadap insulin. Namun, seperti pepatah mengatakan, terlalu banyak kebaikan bisa menjadi bencana. Bagi mereka yang mengonsumsi obat diabetes, tambahan kayu manis dapat menyebabkan penurunan drastis kadar gula darah. Efek ini dapat berujung pada hipoglikemia, yang ditandai dengan kelelahan, pusing, hingga pingsan.

4. Masalah Pernapasan

Bagi para penggemar suapan besar bubuk kayu manis, hati-hati dengan dampak yang mungkin timbul pada sistem pernapasan. Partikel halus kayu manis dapat terhirup dan memicu batuk, tersedak, bahkan kesulitan bernapas. Senyawa cinnamaldehyde dalam kayu manis juga dapat mengiritasi tenggorokan, menambah masalah pernapasan yang serius. Bagi penderita asma atau gangguan pernapasan, kayu manis sebaiknya dihadapi dengan kewaspadaan tinggi.

5. Ancaman Bagi Kesehatan Liver

Sejumlah penelitian mencatat bahwa asupan berlebihan kayu manis dapat menyebabkan kerusakan pada hati, mirip dengan efek samping obat hepatotoksik. Sebuah studi kasus melaporkan seorang wanita yang mengalami masalah hati setelah seminggu mengonsumsi suplemen kayu manis secara teratur. Coumarin, senyawa dalam kayu manis, menjadi tersangka utama penyebab dampak buruk ini.

6. Meningkatkan Risiko Kanker

Terkait dengan penelitian pada hewan, efek samping potensial yang sangat mendalam muncul: kayu manis dapat meningkatkan risiko kanker. Studi ini menunjukkan bahwa senyawa coumarin dalam kayu manis bisa menjadi katalisator untuk kanker paru-paru, liver, dan ginjal pada hewan percobaan. Meski demikian, perlu dicatat bahwa risiko ini masih dalam domain penelitian pada hewan, dan dampaknya pada manusia masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

7. Menyulut Efek Samping Obat

Bukan rahasia lagi bahwa kayu manis dapat menjadi “rekan setia” atau malah “antagonis” obat-obatan tertentu. Penggunaan kayu manis bersamaan dengan obat parasetamol atau statin dapat meningkatkan risiko kerusakan liver. Bahkan, obat diabetes seperti metformin juga dapat “berkolaborasi” dengan kayu manis, menyebabkan penurunan kadar gula darah yang tiba-tiba. Tidak hanya itu, coumarin dalam kayu manis bersifat antikoagulan, sehingga konsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah dapat meningkatkan risiko perdarahan.

Baca juga: 15 Manfaat Lidah Buaya untuk Kesehatan dan Kecantikan

Tips Aman Mengonsumsi Kayu Manis

Efek Samping Kayu Manis pada Tubuh
Sumber Gambar: Freepik

Setelah menjelajahi sisi gelap dari kelezatan kayu manis, pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana kita bisa menikmati rempah ini tanpa menimbulkan bencana kesehatan? Berikut beberapa tips yang dapat membantu menikmati manfaat kayu manis tanpa harus merasakan efek sampingnya:

1. Kendalikan Dosisnya

Seperti halnya dalam segala sesuatu, kunci kebahagiaan adalah proporsi. Konsumsilah kayu manis dalam jumlah yang wajar. Asupan harian yang diperbolehkan adalah sekitar 0,1 mg per kg berat badan, yang setara dengan sekitar satu sendok teh kayu manis. Jangan tergoda untuk menambahkan terlalu banyak ke makanan atau minuman.

2. Pertimbangkan Kondisi Kesehatan

Setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Jika memiliki masalah kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menambahkan kayu manis.

3. Pilih Jenis Kayu Manis yang Tepat

Ternyata, tidak semua kayu manis diciptakan sama. Ada dua jenis utama kayu manis yang dikenal sebagai “Ceylon” (asli Sri Lanka) dan “Cassia” (jenis umum di supermarket). Cassia mengandung lebih banyak coumarin, sehingga Ceylon sering dianggap sebagai pilihan yang lebih aman jika digunakan secara teratur.

4. Perhatikan Reaksi Tubuh

Jangan abaikan bahasa tubuh, saat mulai merasakan gejala tidak nyaman seperti penurunan berlebihan kadar gula darah, iritasi kulit, atau masalah pernapasan, hentikan penggunaan kayu manis dan cari nasihat medis.

5. Konsultasikan dengan Dokter

Terlepas dari seberapa kecilnya masalah yang di hadapi, penting untuk berbicara dengan dokter. Mereka dapat memberikan wawasan profesional dan memandu penggunaan kayu manis sesuai dengan kondisi kesehatan.

Jangan biarkan kelezatan dan manfaat kayu manis berubah menjadi petaka kesehatan, kenali batas dan nikmatilah dengan bijak. Semoga bermanfaat ya.

Referensi

  1. Contact dermatitis – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 15 November 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/contact-dermatitis/symptoms-causes/syc-20352742
  2. MedlinePlus: Histamine: The Stuff Allergies are Made of. (2019). Retrieved 15 November 2023, from https://medlineplus.gov/medlineplus-videos/histamine-the-stuff-allergies-are-made-of/
  3. Cinnamon. (2022). Retrieved 15 November 2023, from https://www.clevelandclinicwellness.com/employerprograms/documents/png/files/cinnamon.pdf
  4. Deyno, S., Eneyew, K., Seyfe, S., Tuyiringire, N., Peter, E. L., Muluye, R. A., Tolo, C. U., & Ogwang, P. E. (2019). Efficacy and safety of cinnamon in type 2 diabetes mellitus and pre-diabetes patients: A meta-analysis and meta-regression. Diabetes Research and Clinical Practice, 156, 107815. https://doi.org/10.1016/j.diabres.2019.107815
  5. Anaphylaxis. (2017). Retrieved 15 November 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/anaphylaxis/
  6. European Food Safety Authority (EFSA). (2004). Opinion of the Scientific Panel on food additives, flavourings, processing aids and materials in contact with food (AFC) related to Coumarin. EFSA Journal, 2(12), 104. https://doi.org/10.2903/j.efsa.2004.104
Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.