12 Cara Membuat Pestisida Alami untuk Tanaman
Tanaman adalah aset berharga dalam kehidupan kita, tidak hanya memberikan makanan yang kita butuhkan, tetapi juga keindahan di sekitar kita. Sayangnya, serangga hama dan penyakit dapat mengancam kesehatan tanaman. Salah satu cara untuk melindungi tanaman tanpa merusak lingkungan adalah dengan menggunakan pestisida alami.
Apa Itu Pestisida Alami?
Pestisida adalah bahan atau zat kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman, dapat digunakan dalam berbagai bentuk, termasuk cairan semprot, bubuk, granul, atau umpan. Pestisida alami, seperti namanya, adalah pestisida yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti tumbuhan, rempah-rempah, atau bahkan mikroorganisme, untuk melawan hama dan penyakit tanaman. Memiliki beberapa keunggulan utama, salah satunya adalah keamanan terhadap lingkungan. Mereka cenderung lebih ramah lingkungan daripada pestisida kimia konvensional, yang dapat mencemari tanah dan air. Pestisida alami juga cenderung lebih aman bagi manusia dan hewan peliharaan Anda, karena mereka memiliki sifat yang lebih rendah toksisitas.
Selain itu, pestisida alami seringkali lebih mudah ditemukan dan dibuat sendiri, yang bisa menghemat biaya. Membuat pestisida alami adalah pilihan yang baik bagi petani dan tukang kebun yang peduli dengan lingkungan dan ingin menjaga kesehatan tanaman mereka.
Baca juga: Cara Mengajukan Izin Pakai Air Tanah ke ESDM
Cara Membuat Pestisida Alami
Ada berbagai bahan alami yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat pestisida alami. Setiap bahan memiliki karakteristik khusus dan digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tertentu. Berikut adalah beberapa contoh bahan baku dan pestisida alami yang dapat di buat:
1. Pestisida Bawang Putih
Bahan yang dibutuhkan:
- 85 gram bawang putih.
- 50 ml minyak sayur.
- 10 ml deterjen/sabun.
- 950 ml air.
- Alat penyaring.
- Botol.
Cara Pembuatan:
- Campurkan bawang putih dengan minyak sayur dan biarkan selama 24 jam.
- Tambahkan air dan sabun, lalu aduk hingga rata.
- Simpan dalam botol selama maksimal 3 hari.
Cara Penggunaan:
- Campurkan 50 ml larutan dengan 950 ml air (perbandingan 1:19).
- Kocok larutan sebelum digunakan.
- Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang hama seperti ulat buah tomat, ulat penggerek umbi kentang, wereng padi, atau nematoda.
2. Pestisida Daun Kacang-Kacangan
Bahan yang dibutuhkan:
- Daun kacang-kacangan yang masih muda.
- Bio-Starter.
Cara Pembuatan:
- Cincang daun-daunan dan beri larutan Bio-Starter.
- Rendam bahan selama 3-5 hari dengan menutupinya menggunakan plastik hitam.
Cara Penggunaan:
- Dosis pemakaian adalah 5 ml larutan per liter air.
- Semprotkan larutan ke seluruh bagian tanaman yang terserang hama seperti kutu daun dan ulat.
3. Pestisida Bawang Merah
Bahan yang dibutuhkan:
Daun dan umbi bawang merah.
Cara Pembuatan:
- Ambil daun dan/atau umbi bawang merah.
- Cincang atau tumbuk bahan tersebut.
- Campurkan dengan air untuk membuat larutan.
Cara Penggunaan:
Semprotkan larutan ke tanaman yang terserang hama atau penyakit yang sesuai.
4. Pestisida Lidah Buaya
Bahan yang dibutuhkan:
Daun lidah buaya.
Cara Pembuatan:
Ambil daun lidah buaya dan peras jus atau gelnya.
Cara Penggunaan:
Oleskan jus atau gel lidah buaya ke tanaman yang mengalami layu leher akar.
5. Pestisida Pinang
Bahan yang dibutuhkan:
Daun dan biji pinang.
Cara Pembuatan:
- Ambil daun dan biji pinang.
- Cincang atau tumbuk bahan tersebut.
Cara Penggunaan:
Campurkan dengan air untuk membuat larutan dan semprotkan ke tanaman yang terkena hama bintil akar.
6. Pestisida Kaliandra
Bahan yang dibutuhkan:
Daun dan kulit batang kaliandra.
Cara Pembuatan:
- Ambil daun dan kulit batang kaliandra.
- Cincang atau tumbuk bahan tersebut.
Cara Penggunaan:
Campurkan dengan air untuk membuat larutan dan semprotkan ke tanaman yang terserang hama walang.
7. Pestisida Bawang Merah
Cara Pembuatan:
- Ambil daun dan/atau umbi bawang merah.
- Cincang atau tumbuk bahan tersebut.
- Campurkan dengan air untuk membuat larutan.
Cara Penggunaan:
Semprotkan larutan ke tanaman yang terserang hama atau penyakit yang sesuai.
8. Pestisida Laos
Bahan yang dibutuhkan:
Umbi atau rimpang laos.
Cara Pembuatan:
- Ambil umbi atau rimpang laos.
- Cincang atau tumbuk bahan tersebut.
Cara Penggunaan:
Campurkan dengan air untuk membuat larutan dan semprotkan ke tanaman yang terkena hama bintil akar atau layu leher akar.
9. Pestisida Sirsak dan Srikaya
Bahan yang dibutuhkan:
Daun, biji, dan akar sirsak atau srikaya.
Cara Pembuatan:
- Ambil daun, biji, atau akar sirsak atau srikaya.
- Cincang atau tumbuk bahan tersebut.
Cara Penggunaan:
Campurkan dengan air untuk membuat larutan dan semprotkan ke tanaman yang terkena hama seperti kutu daun, ulat perusak daun, ulat grayak, hama gudang, kutu daun, kupu-kupu ulat sutra, ulat batang, atau penggerek batang.
10. Pestisida Jukut Lokot Mala
Bahan yang dibutuhkan:
Daun dan biji jukut lokot mala
Cara Pembuatan:
Hancurkan daun dan biji jukut lokot mala.
Cara Penggunaan:
Campurkan serbuk hasil penghancuran ini dengan air dan semprotkan ke tanaman untuk mengendalikan belalang dan kupu-kupu.
11. Pestisida Belimbing Wuluh
Bahan yang dibutuhkan:
Daun belimbing wuluh
Cara Pembuatan:
Hancurkan daun belimbing wuluh.
Cara Penggunaan:
Campurkan serbuk hasil penghancuran ini dengan air dan semprotkan ke tanaman yang terserang bercak coklat.
12. Pestisida Babadotan Leutik
Bahan yang dibutuhkan:
Cabang dan daun babadotan leutik
Cara Pembuatan:
Hancurkan cabang dan daun babadotan leutik.
Cara Penggunaan:
Campurkan serbuk hasil penghancuran ini dengan air dan semprotkan ke tanaman untuk mengendalikan kumbang hama gudang.
Sasaran Hama/Penyakit: Bercak coklat.
Baca juga: 8 Cara Mencegah Korosi dan Contohnya
Penggunaan Pestisida Alami
Pestisida alami dapat digunakan dengan bijaksana untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman. Namun, ada beberapa hal yang perlu diingat saat menggunakannya:
- Gunakan hanya jika diperlukan, jangan semprotkan pestisida alami jika tidak ada hama atau penyakit pada tanaman.
- Pastikan untuk mengikuti dosis yang tepat sesuai dengan petunjuk penggunaan.
- Simpan pestisida alami dalam wadah yang tertutup rapat dan di tempat yang sejuk.
- Selalu cuci tangan setelah menangani pestisida alami.
- Periksa tanaman secara teratur untuk memastikan efektivitas penggunaan pestisida alami.
Semoga artikel ini membantu memahami cara membuat pestisida alami dan pentingnya penggunaan pestisida berkelanjutan dalam pertanian. Dengan langkah-langkah sederhana ini, Anda dapat merawat tanaman dengan efektif dan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan. Selamat bertani!
Referensi
- https://sib3pop.menlhk.go.id
- https://dinastph.lampungprov.go.id