Tata cara sholat subuh tanpa qunut
Khazanah

Tata Cara Sholat Subuh Tanpa Qunut

Tata cara sholat subuh Tanpa qunut – Ada perbedaan lain dalam pelaksanaan Salat Subuh. Beberapa orang melaksanakan Salat Subuh dengan membaca doa Qunut, sementara yang lainnya menunaikan Salat Subuh tanpa Qunut. Meskipun begitu, Salat Subuh tanpa Qunut tetap dianggap sah. 

Sholat Subuh, yang terdiri dari dua rakaat, memiliki nilai istimewa yang berbeda dari sholat fardu lainnya. Keistimewaan ini ditemukan dalam makna dari ayat Al Quran berikut ini.

“Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan) dirikanlah pula sholat) Subuh. Sesungguhnya sholat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra, ayat 78)

Baca juga: Cara Sholat Qobliyah Subuh Beserta Zikir dan Doanya

Tata Cara Sholat Subuh Tanpa Qunut

Tata cara sholat subuh sendiri

Berikut adalah tata cara sholat subuh tanpa qunut:

  1. Berdiri tegak menghadap kiblat dan membaca niat sholat subuh
  2. Melakukan takbiratul ihram
  3. Membaca doa iftitah
  4. Membaca surat Al Fatihah
  5. Membaca surat pendek dalam Al Quran
  6. Rukuk
  7. Iktidal
  8. Sujud pertama Duduk di antara dua sujud
  9. Sujud kedua Duduk untuk tasyahud awal
  10. Bangkit untuk masuk ke rakaat kedua
  11. Membaca surat Al Fatihah
  12. Membaca surat pendek dalam Al Quran
  13. Rukuk
  14. Iktidal
  15. Sujud pertama
  16. Duduk di antara dua sujud
  17. Sujud kedua
  18. Duduk untuk tasyahud
  19. Salam

Baca juga: Niat Sholat Dhuha 4 Rakaat Beserta Tata Caranya

Bacaan Niat Sholat Subuh

Bacaan doa qunut

Berikut bacaannya

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (أَدَاءً /مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى

Ushallii fardal-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati (adaa’an/makmuuman/imaaman) lillaahi ta’aala.

Artinya: Saya niat salat subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’aala.

Baca juga: Cara Mengqodho Sholat Dzuhur di Waktu Ashar, Berikut caranya

Doa Tasyahud Akhir

Tasyahud Akhir

Berikut bacaannya:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu’alaina wa’alaa ibaadillaahishaalihiin. Asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah. Allaahumma shalli’alaa muhammad, wa’alaa aali muhammad, kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, wabaarik’alaa muhammad wa alaa aali muhammad, kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil’aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.

Baca juga: Lambang Pancasila 1 Sampai 5: Arti, Makna, dan Fungsi

Nama Lain Sholat Subuh

Terdapat nama lain dari sholat subuh, dinukil dari hadist:

Shalat Fajr

Shalat Fajr, dalam bahasa Arab, sholat Subuh juga disebut sebagai “صلاة الفجر” (Salat al-Fajr). Jadi, “Sholat Fajr” adalah nama lain yang umum digunakan untuk menyebut sholat Subuh.

Sholat Ghalas

Sholat subuh disebut juga sebagai Shalatul Ghalas. Waktu ghalas merujuk pada saat pagi masih gelap yang bercampur dengan cahaya subuh. Penyebutan ini dijelaskan dalam hadits yang dijelaskan Aisyah RA.

أنَّ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كانَ يُصَلِّي الصُّبْحَ بغَلَسٍ، فَيَنْصَرِفْنَ نِسَاءُ المُؤْمِنِينَ لا يُعْرَفْنَ مِنَ الغَلَسِ – أوْ لا يَعْرِفُ بَعْضُهُنَّ بَعْضًا

Artinya: “Rasulullah SAW biasa sholat subuh ketika ghalas. Ketika itu para wanita kaum mukminin keluar sholat subuh ketika ghalas dalam keadaan tidak ada yang mengenal mereka, atau mereka saling tidak mengenal satu sama lain (karena masih gelap).” (HR Bukhari).

Referensi

  1. https://islam.nu.or.id
  2. https://muhammadiyah.or.id
Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.