Sholat Qobliyah Subuh: Waktu, Niat, dan Tata Cara

Sholat Qobliyah Subuh: Waktu, Niat, dan Tata Cara
Sholat qobliyah subuh adalah sholat 2 rakaat yang dilakukan sebelum sholat subuh. Beberapa ulama menyebutnya sholat fajar, sementara yang lain menyebutnya sholat sunnah barad karena dilakukan ketika udara masih dingin.
Meskipun tidak wajib, qobliyah subuh memiliki banyak keutamaan. Nabi Muhammad SAW juga menunjukkan bahwa orang yang tetap istiqomah dalam melaksanakan sholat fajar adalah orang yang mengingat Allah dan takut kepada-Nya.
Sholat ini harus dilakukan sendirian, baik di rumah maupun di masjid. Bagi laki-laki yang wajib sholat di masjid, sebaiknya melaksanakan sholat subuh di tempat yang sama. Namun, wanita diperbolehkan melaksanakan sholat ini di rumah.
Baca juga: Niat Sholat Tahajud 2 Rakaat Beserta Doa Sesudahnya
Waktu Sholat Qobliyah Subuh
Dalam hal waktu pelaksanaan sholat sunnah qobliyah, Rasulullah SAW melakukannya setelah azan subuh dan sholat tersebut dilakukan dengan singkat dan tidak memakan waktu lama.
يُصَلِّى رَكْعَتَىِ الْفَجْرِ إِذَا سَمِعَ الأَذَانَ وَيُخَفِّفُهُمَا
Artinya : “Rasulullah SAW dahulu diam antara azan muazin hingga waktu sholat subuh. Sebelum mulai melaksanakan sholat subuh, beliau terlebih dahulu sholat dua rakaat ringan.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Niat Sholat Qobliyah Subuh
Setelah selesai wudhu dan siap untuk sholat menghadap kiblat, berikut adalah bacaan niat sholat sunnah qobliyah subuh:
أُصَلِّي سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلًا الْقِبْلَةَ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatash shubhi rok’ataini qabliyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala.
Artinya : “Aku niat mengerjakan sholat sunnah sebelum subuh dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah taala.”
Baca juga: Lambang Pancasila 1 Sampai 5: Arti, Makna, dan Fungsi
Tata Cara Sholat Qobliyah Subuh
Seperti sholat sunnah pada umumnya, qobliyah subuh dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam.
- Untuk memulai sholat qobliyah subuh, pertama-tama bacalah niat sebagai berikut:
Membaca niat sholat sunnah qobliyah subuh sebagai berikut:
اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usallii sunnata aṣ-ṣubḥi rak’ataini qabliyyatan mustaqbila al-qiblati lillahi ta’ala.
- Setelah itu, lakukan takbiratul ihram
اللَّهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar.
- Sunah membaca doa Iftitah
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا. أنى وجهت وجهي للذى فطر السموات والأرض حنيفا مسلما وما أنا من المشركين ان صلاتى ونسكى ومحياي ومماتى لله رب العالمين لاشريك له وبذلك امرت وانا من المسلمين
Allahu akbaru kabiran wal hamdu lillahi kathiran wa subhanallah bokratan wa aseilan. Anaa wajjahtu wajhiya lilladzi fataras samawati wal ardha hanifan musliman wamaa ana minal musyrikin. Inna shalati wa nusukii wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil ‘alamin, laa syarika lah, wa bidhalika umirtu wa ana minal muslimin.
Artinya: Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan wajahku kepada zat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.
- Membaca Surat Al-Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ اِھْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ صِرَاطَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ ۙ غَيۡرِ الۡمَغۡضُوۡبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا الضَّآلِّيۡنَ
Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahi rabbil ‘alamin Ar-Rahmanir-Rahim Maliki yawmid-din Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in Ihdinas-siratal mustaqim Siratal ladhina an’amta ‘alaihim ghairil maghdubi ‘alaihim waladhdhallin.
- Diikuti dengan surat pendek lainnya seperti Surat Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Baqarah ayat 136, atau Ali Imran ayat 52.
- Kemudian lakukan rukuk dengan membaca doa ruku
وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ
wa bihamdihi, subhanallahi, Rabbil-‘Azeem.
Artinya: Dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah, Tuhan yang Maha Agung.
- i’tidal, sujud pertama membaca
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbana lakal hamdu mil’as-samaawaati wa mil’al-ardi wa mil’a ma shi’ta min shay’in ba’du.
Artinya: Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu.
- Duduk di antara dua sujud, dengan membaca
رب اغفرلي وارحمني واجبرني وارفعني وارزقني واههدني وعافني واعف عني
Rabbighfirli warhamni wa’jburni wa’rfani wa’arzuqni wahdini wa’afi ni wa’ghfirli.
Artinya: Ya Allah, ampunilah dosaku, kasihanilah aku, kuatkanlah aku, tinggikanlah derajatku, berikanlah aku rezeki, beri petunjuk padaku, berilah aku kesembuhan dan ampunilah dosaku.
- Sujud kedua, dengan membaca doa yang sama dengan sujud pertama
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbana lakal hamdu mil’as-samaawaati wa mil’al-ardi wa mil’a ma shi’ta min shay’in ba’du.
Artinya: Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu.
- Dan berdiri kembali untuk melanjutkan urutan tersebut hingga selesai dua rakaat.
- Setelah dua rakaat, duduklah untuk tasyahud dengan membaca
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
At-tahiyyatu al-mubarakatu as-salawatu at-tayyibatu lillahi, as-salamu ‘alayka ayyuha an-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh, as-salamu ‘alayna wa ‘ala ‘ibadillahis-salihin, ash-hadu alla ilaha illallah wa ash-hadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh.
Artinya: Segala ucapan yang baik-baik, doa, dan keselamatan, semuanya bagi Allah. Salam sejahtera bagimu, wahai Nabi, dan rahmat serta keberkahan Allah. Salam sejahtera juga bagi kami dan seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
- Terakhir, ucapkan salam dengan menoleh ke kanan dan kiri
Baca juga: Niat Sholat Subuh dan Tata Cara Beserta Manfaatnya
Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh
Qobliyah subuh memiliki banyak keutamaan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Berikut ini adalah beberapa keutamaan qobliyah subuh:
Menjaga kesehatan fisik dan mental
Dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental karena dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.
Mendapat keberkahan dari Allah SWT
Akan mendatangkan keberkahan dari Allah SWT dan membuat kita merasa tenang dan damai.
Mendapat pahala yang besar
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا Artinya :
“Dua raka’at sholat fajar (salat sunah qobliyah Subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725).
Hal ini menunjukkan pentingnya melaksanakan shalat sunnah sebelum shalat fardhu, khususnya shalat sunnah qabliyah Subuh. Selain mendapat pahala yang besar, shalat sunnah ini juga bisa membantu seseorang untuk lebih khusyuk dalam melaksanakan shalat fardhu Subuh.
Menambah keimanan dan ketakwaan
Melaksanakan secara rutin dapat membantu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Memberikan perlindungan dari segala kejahatan
Dapat memberikan perlindungan dari segala macam kejahatan dan gangguan setan.
Mengikuti Sunnah Rasulullah
Salah satu keutamaan yang lain adalah dengan melaksanakan shalat sunnah qabliyah Subuh, seseorang dapat mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Hal ini karena Rasulullah SAW sangat memperhatikan pelaksanaan rutin shalat sunnah qabliyah Subuh.
Keutamaan tersebut juga diabadikan dalam sebuah hadis, dimana Rasulullah SAW bersabda bahwa artinya:
Artinya : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu diam antara adzannya muadzin hingga shalat Shubuh. Sebelum shalat Shubuh dimulai, beliau dahului dengan dua raka’at ringan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Membantu memperbaiki perilaku dan kebiasaan buruk
Melaksanakan secara rutin dapat membantu memperbaiki perilaku dan kebiasaan buruk kita.
Menjadikan kita lebih produktif
Dapat membantu menjadikan kita lebih produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari karena membantu merelaksasi pikiran dan menenangkan jiwa.
Referensi
- Riyadi Santosa. (2019). Tata Cara Sholat Qobliyah Subuh. Tangerang Selatan: ZamanMedia.
- Al-Utsaimin, M. S. (2016). Fatwa-Fatwa Seputar Shalat. Jakarta: Gema Insani Press.
- Al-Khudairi, A. (2010). Shalatlah Sebelum Engkau Disalatkan. Jakarta: Qultum Media.
- Al-Ghazali, A. M. (2006). Shalat Subuh, Renungan Spiritual Sains Terhadap Al-Quran dan Sunnah. Yogyakarta: Diva Press.
- Al-Maqrizi, T. A. (2018). Solat Sunnah Qobliyah: Menghadapi Dunia Yang Penuh Tantangan. Jakarta: Era Muslim Media.