Niat Puasa Syawal Enam Hari Beserta Keutamaannya
Niat puasa syawal – Umat Muslim memiliki banyak sekali ibadah sunah yang dapat dipilih sesuai dengan kehendak hati, mulai dari salat sunah hingga puasa sunah. Ibadah-ibadah sunah dalam Islam sangat dihargai dengan pahala yang besar dan kebahagiaan hidup yang tak terkira.
Terkadang, ibadah sunah juga dilakukan bersamaan dengan ibadah wajib. Sebagai contoh, salat lima waktu yang diikuti dengan salat sunah rawatib atau puasa Ramadan yang dilanjutkan dengan puasa sunah Syawal.
Puasa sunah Syawal, seperti namanya, dilakukan pada bulan Syawal. Puasa ini dapat dilakukan secara berturut-turut selama enam hari atau dapat diputus-putus, selama masih dalam bulan Syawal.Selain itu, dalam pelaksanaan puasa sunah Syawal, terdapat rukun puasa yang harus dipenuhi, salah satunya adalah niat.
Baca juga: Niat Puasa Qadha Ramadhan Karena Haid, dan Sakit
Niat Puasa Syawal 6 Hari
Berikut adalah lafal niat puasa sunah Syawal selama enam hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ سِتَّةِ أَيَّامٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma sitata ayyamin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta’âlâ”
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal selama enam hari karena Allah SWT.
Jika ada yang ingin berpuasa Syawal secara mendadak di pagi hari, hal ini diperbolehkan. Hal ini karena kewajiban membuat niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Untuk puasa sunah seperti puasa sunah Syawal, niat puasa dapat dilakukan di siang hari selama yang bersangkutan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak subuh, seperti makan dan minum. Oleh karena itu, disarankan untuk juga mengucapkan niat puasa Syawal di siang hari. Berikut ini adalah lafalnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT
Baca juga: An Nisa 36: Berisi Perintah Allah SWT
Hadits Terkait Ajuran Puasa Syawal
Berikut ini ada 2 hadits terkait ajutan untuk berpuasa Syawal
HR Muslim
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
Man saama ramadhaana thumma atba’ahu sittan min shawwaalin kaana kasiyaamid dahri
Artinya: Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh.
Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan bahwa siapa saja yang melaksanakan puasa Ramadhan dan dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya sama seperti puasa setahun penuh. Artinya, orang yang menjalankan puasa Syawal setelah puasa Ramadhan akan mendapatkan ganjaran pahala seolah-olah ia berpuasa selama satu tahun.
HR Sunan Ibnu Majah
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، أَنَّ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ، كَانَ يَصُومُ أَشْهُرَ الْحُرُمِ . فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ “ صُمْ شَوَّالاً ” . فَتَرَكَ أَشْهُرَ الْحُرُمِ ثُمَّ لَمْ يَزَلْ يَصُومُ شَوَّالاً حَتَّى مَاتَ
Dalam sebuah riwayat dari Muhammad bin Ibrahim, disebutkan bahwa Usamah bin Zaid terbiasa berpuasa di bulan-bulan suci. Kemudian Rasulullah SAW berkata kepadanya, “Puasalah di Bulan Syawal.” Setelah itu, Usamah meninggalkan puasa di bulan-bulan suci dan terus berpuasa di bulan Syawal hingga akhir hayatnya.
Waktunya Puasa Syawal
Puasa sunah Syawal dilakukan selama enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri, yaitu pada tanggal 2-7 Syawal. Namun, seseorang yang berpuasa di luar tanggal tersebut tetap mendapat keutamaan puasa Syawal.
Bahkan orang yang mengqadha puasa atau menunaikan nazar puasa di bulan Syawal juga mendapat keutamaan seperti mereka yang melakukan puasa sunah Syawal. Hal ini ditegaskan oleh Syekh Ibrahim Al-Baijuri.
Selain itu, sebagian ulama juga menyatakan bahwa orang yang melakukan puasa sunah lainnya, seperti Senin-Kamis, puasa bidh 12, 13, 15, atau puasa Nabi Daud AS, juga tetap mendapat keutamaan puasa Syawal.
Keutamaan Puasa Syawal
Puasa Syawal adalah salah satu dari banyak ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ada beberapa keutamaan puasa Syawal yang membuatnya menjadi ibadah yang sangat bermanfaat bagi umat Muslim.
Menghapus Dosa Selama Setahun
Pertama, puasa Syawal adalah cara yang baik untuk memperbaiki amalan selama bulan Ramadan. Dengan berpuasa pada enam hari pertama setelah Idul Fitri, kita dapat memperbaiki amalan kita yang kurang sempurna selama Ramadan. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis riwayat Muslim, puasa Syawal akan menjadi penghapus dosa-dosa yang dilakukan selama Ramadan sebelumnya.
Dianjurkan Rasulullah SAW
Kedua, puasa Syawal adalah ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Beliau sendiri sangat aktif melaksanakan puasa ini, bahkan dalam beberapa hadis dinyatakan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melewatkan puasa Syawal kecuali karena sakit atau keperluan lain yang penting.
Baca juga: Niat Mandi Junub: Setelah Berhubungan, Haid, dan Nifas
Kesehatan
Ketiga, puasa Syawal juga memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh kita. Dalam beberapa penelitian, puasa intermiten yang dilakukan selama beberapa hari dalam sebulan telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan menurunkan risiko penyakit. Sehingga, berpuasa Syawal dapat memberikan manfaat serupa bagi kesehatan kita.
Menyempurnakan Ibadah
Seorang muslim yang memahami ibadah yang dilakukannya tentu tidak akan pernah merasa cukup dengan hasil atau pahala yang diberikan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, ia melakukan ibadah-ibadah sunnah tambahan, salah satunya adalah puasa enam hari di bulan Syawal sebagai cara untuk memperbaiki ibadah wajib yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Sudah jelas bahwa puasa Syawal dapat dimanfaatkan untuk menyempurnakan ibadah wajib lainnya, seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Rajab dalam salah satu kitabnya.
Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.” (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394.)
Mendapat Pahala yang Besar
Keempat, puasa Syawal juga memberikan kesempatan untuk memperbanyak amal ibadah dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis riwayat Abu Dawud:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia telah memperoleh pahala puasa sepanjang tahun”
Baca juga: Ketahanan Nasional: Pengertian, Fungsi, Ciri, dan contoh
Kesimpulan
Puasa Syawal merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Selain menjadi cara untuk memperbaiki amalan selama bulan Ramadan, puasa Syawal juga memberikan kesempatan untuk memperbanyak amal ibadah dan mendapatkan pahala besar dari Allah SWT.
Referensi
- Al-Bukhari, Muhammad ibn Ismail. “Sahih Bukhari.” Book of Fasting, Hadith no. 2017.
- Muslim, Imam. “Sahih Muslim.” Book of Fasting, Hadith no. 1164.
- Ibn Majah, Muhammad ibn Yazid. “Sunan Ibn Majah.” Book of Fasting, Hadith no. 1732.
- Al-Qur’an al-Karim (Surah Al-Baqarah: 185).
- Maududi, Abul A’la. “Tafheem ul-Qur’an.” Vol. 1, pp. 519-521.