Kelompok Sosial – Manusia tidak dapat bertahan hidup sendiri dan membutuhkan bantuan dari orang lain. Mereka adalah makhluk sosial yang saling terhubung dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Berikut adalah penjelasan tentang kelompok sosial, termasuk fungsi, ciri-ciri, dan contohnya.
Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang memiliki hubungan sosial dan interaksi antar individu dalam kelompok tersebut. Kelompok sosial ini dapat berbentuk keluarga, komunitas, organisasi, institusi, dan lain-lain.
Dalam kelompok sosial, individu-individu memiliki kepentingan dan tujuan bersama, serta memiliki norma dan aturan yang diterima bersama. Kelompok sosial ini memegang peran penting dalam membentuk identitas dan persepsi individu, serta memberikan dukungan dan bantuan dalam berbagai situasi.
Baca juga: Dinamika: Pengertian, Jenis, dan Contoh
Kelompok sosial juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi tingkah laku dan perilaku individu, serta membentuk kebiasaan dan budaya.
Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli
Berdasarkan pandangan para ahli, pengertian kelompok sosial sangat beragam. Beberapa ahli mengatakan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang berinteraksi dan memiliki tujuan bersama. Sementara itu, ahli lain mengatakan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang memiliki norma dan aturan yang sama, dan saling mempengaruhi dan dipengaruhi.
Baca juga: Connected Papers Untuk Penelitian Akademik
Ada juga ahli yang mengatakan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang memiliki hubungan sosial yang kuat dan memiliki pengaruh dalam membentuk tingkah laku dan perilaku individu.
Paul B. Harton dan Chester L. Hunt
Menurut Paul B. Harton dan Chester L. Hunt, kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang berinteraksi satu sama lain dan memiliki tujuan dan norma bersama. Dalam pandangan mereka, kelompok sosial memegang peran penting dalam membentuk identitas dan persepsi individu, serta mempengaruhi tingkah laku dan perilaku individu.
Baca juga: Leadership style types: The Importance of Organizational Culture and Change Management
Kelompok sosial dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, seperti:
- Kelompok primer dan sekunder
- Kelompok formal dan informal
- Kelompok tertentu dan terbuka.
Kelompok primer adalah kelompok yang sangat dekat dan personal, seperti keluarga dan teman dekat. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang lebih besar dan tidak begitu personal, seperti organisasi dan komunitas.
Baca juga: Tips Menghindari Plagiat Dalam Artikel Ilmiah
Kelompok formal adalah kelompok yang terstruktur dan memiliki aturan dan norma yang jelas, seperti organisasi bisnis atau institusi pemerintah. Sedangkan kelompok informal adalah kelompok yang tidak terstruktur dan tidak memiliki aturan dan norma yang jelas, seperti kelompok teman dekat.
Baca juga: Cara Migrasi Dari Mendeley ke Zotero Dengan File BibTex
Kelompok tertentu adalah kelompok yang memiliki tujuan dan norma yang sangat spesifik, seperti kelompok relawan atau kelompok fan. Sedangkan kelompok terbuka adalah kelompok yang lebih fleksibel dan tidak memiliki tujuan dan norma yang sangat spesifik, seperti kelompok diskusi atau kelompok studi.
George Homans
Menurut George Homans, kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang berinteraksi satu sama lain dan memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Dalam pandangan Homans, interaksi sosial adalah faktor utama dalam membentuk dan mempertahankan kelompok sosial.
Baca juga: Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Perkembangannya
Homans mengembangkan teori interaksionisme simbolik, yang menekankan pada interaksi sosial sebagai cara individu membentuk dan mempertahankan hubungan dengan orang lain. Menurut Homans, individu dalam kelompok sosial saling mempengaruhi dan mempengaruhi persepsi dan tingkah laku individu lain melalui interaksi sosial.
Baca juga: Tempat Download E-Book Dalam Bahasa Indonesia
Homans juga menekankan pentingnya exchange (pertukaran) dalam kelompok sosial. Dalam pandangan ini, individu akan berinteraksi dan bekerja sama dengan individu lain jika mereka memperoleh manfaat dan imbalan yang memadai. Dalam hal ini, individu mempertimbangkan beberapa faktor seperti kebutuhan, keinginan, dan kemampuan dalam memutuskan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah grup orang yang hidup bersama dan saling terkait satu sama lain melalui interaksi yang berkesinambungan dan saling mempengaruhi.
Stolley Kathy
Menurut Stolley, kelompok sosial adalah konsep dalam bidang sosiologi. Dalam sosiologi, kelompok sosial didefinisikan sebagai kumpulan orang yang melakukan interaksi rutin berdasarkan minat bersama dan memiliki rasa kepemilikan yang sama. Mereka menciptakan rasa solidaritas dan loyalitas yang membedakan mereka dari kelompok lain.
Josep S. Roucek dan Roland L. warren
Kedua pakar sosiologi ini mendefinisikan kelompok sosial sebagai sekelompok dua orang atau lebih yang memiliki pola interaksi tertentu yang bisa dipahami oleh semua anggota maupun orang lain.
Mayor Polak
Menurut Polak, kelompok sosial didefinisikan sebagai sekelompok orang yang memiliki hubungan di antara mereka sebagai sebuah struktur yang bertujuan memenuhi kepentingan bersama.
Wila Huky
Huky mendefinisikan kelompok sosial sebagai suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling berinteraksi atau berkomunikasi satu sama lain.
Park and Bugess
Park dan Burgess mendefinisikan kelompok sosial sebagai sekumpulan orang yang melakukan kegiatan yang konsisten di antara mereka.
Robert K. Merton
Dikutip dari buku karya Kamanto Sunarto, menurut Merton, kelompok sosial adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang sudah mapan.
Hendro Puspito
Hendro Puspito, seorang pakar sosiologi, juga memberikan definisi tentang kelompok sosial. Menurutnya, kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur, dan tetap dari sejumlah individu yang melaksanakan peran mereka secara berkaitan untuk mencapai tujuan bersama.
Roland Freeman CS
Ada pandangan dari Roland Freeman CS yang menjelaskan bahwa kelompok sosial adalah suatu organisasi yang terdiri dari dua atau lebih individu yang saling bergantung satu sama lain. Ketergantungan ini muncul karena adanya ikatan di dalam suatu sistem yang dapat diterima dan disetujui oleh berbagai pihak anggotanya.
Mac Iver dan Charles H. Page
Mac Iver dan Charles H. Page menyatakan bahwa kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama-sama.
Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
Fitrah manusia sebagai makhluk sosial memotivasi manusia untuk terlibat dalam interaksi dengan sesama manusia. Karena sifat dasar ini, kelompok sosial terbentuk dengan mudah secara alami. Interaksi ini menghasilkan kumpulan orang, baik terorganisir atau tidak, yang melakukan kegiatan bersama.
Semakin lama mereka terlibat dalam interaksi, semakin kuat ikatan antara mereka. Ketika ikatan semakin kuat, persatuan dan kesatuan dalam kelompok juga semakin kuat. Kekuatan ikatan emosional dalam kelompok dipengaruhi oleh kesamaan dalam tujuan, pemikiran, hobi, cita-cita, perilaku, dan sebagainya.
Selain fitrah manusia sebagai makhluk sosial, ada beberapa dorongan lain yang mendorong manusia untuk berkelompok. Berikut adalah beberapa dorongan tersebut yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dorongan Bertahan Hidup
Kebutuhan manusia untuk bersosialisasi dengan sesama dipicu oleh kebutuhan untuk saling membantu satu sama lain. Bahkan dalam kegiatan ekonomi, manusia memerlukan kolaborasi dengan orang lain, baik sebagai produsen, distributor, ataupun konsumen.
Dorongan Meningkatkan efektifitas dan Efisiensi Kerja
Pekerjaan yang dilakukan sendirian, terutama tanpa adanya pembagian tugas dan manajemen yang baik, pasti sangat melelahkan. Misalnya, bayangkan seorang ibu dalam sebuah keluarga harus mencari nafkah, mengurus urusan rumah tangga, mendidik anak, memasak, dan masih banyak lagi, semuanya harus dilakukan sendirian, tentunya sangat melelahkan. Tanpa efektivitas, efisiensi, dan pembagian tugas dalam pekerjaan, pekerjaan akan terasa sangat berat.
Karena itu, terbentuklah berbagai kelompok sosial. Ada kelompok sosial berdasarkan hobi, cita-cita, pemikiran, dan bahkan kesamaan nasib. Mereka membentuk kelompok sosial untuk saling mendukung satu sama lain. Karena pada dasarnya, manusia akan kesulitan untuk berjuang sendirian.
Dorongan Meneruskan Garis Keturunan
Manusia juga memiliki kebutuhan untuk memiliki keturunan yang tidak dapat dicapai seorang diri. Untuk memiliki keturunan, seseorang harus menikahi pasangan dari lawan jenisnya. Dari pernikahan ini, terbentuk kelompok sosial kecil yang disebut keluarga.
Kelompok Sosial vs Kelas Sosial
Dapat dibedakan antara kelompok sosial dan kelas sosial. Kelompok sosial terbentuk secara alami karena adanya ikatan perasaan dan kebutuhan, sedangkan kelas sosial tercipta karena adanya perbedaan tingkatan antara manusia satu dengan manusia lainnya. Pada umumnya, kelas sosial muncul karena adanya kelompok yang merasa lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain.
Macam-Macam Kelompok Sosial
Terdapat berbagai macam kategori dalam kelompok sosial. Berdasarkan proses terbentuknya, terdapat kelompok semu, kelompok nyata, kelompok statistik, kelompok kemasyarakatan, kelompok masyarakat khusus, dan kelompok asosiasi.
Sedangkan, berdasarkan ikatan antara anggotanya, terdapat kelompok sosial etnis, bangsa, masyarakat, paguyuban, patembayan, komunitas, dan organisasi sosial. Penjelasan lebih rinci mengenai kategori-kategori tersebut akan diuraikan di bawah. Mari kita simak:
Kelompok Sosial Berdasarkan Proses Terbentuk
Kelompok Semu
Kelompok semu adalah kumpulan orang yang terbentuk sementara secara spontan dan tidak memiliki identitas, aturan, ikatan, ataupun tujuan bersama. Kelompok semu juga tidak memiliki interaksi atau komunikasi yang mengikat, sehingga tidak bertahan lama.
Massa
Kelompok sosial jenis ini mirip dengan kerumunan, namun berbeda pada fakta bahwa massa tersebut direncanakan dan diorganisir. Massa tidak bersifat spontan. Contohnya termasuk demonstrasi, kampanye, parade, dan sebagainya.
Publik
Dalam definisi ini, publik merujuk pada sekelompok orang yang jumlahnya besar namun tidak harus berada di lokasi yang sama secara fisik. Publik sering kali dibentuk dan diorganisir melalui alat komunikasi, seperti televisi dan YouTube.
Kelompok Nyata
Masyarakat merupakan kelompok sosial yang bersifat tetap, dimana kelompok nyata ini dibagi dalam empat kelompok, yaitu: kelompok statistik, kelompok masyarakat, kelompok masyarakat khusus, dan kelompok asosial.
Ciri Kelompok Sosial
Berikut adalah beberapa ciri-ciri kelompok sosial:
Interaksi sosial
Terbentuk melalui interaksi sosial antara anggotanya. Anggota kelompok sosial saling berinteraksi, berbicara, dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Minat bersama
Biasanya terbentuk karena minat bersama antara anggotanya. Mereka memiliki visi, tujuan, dan minat yang sama, seperti hobi, profesi, atau filosofi hidup.
Rasa memiliki
Merasa memiliki dan beridentitas dengan kelompok tersebut. Mereka merasa bangga dan berbaur dengan kelompoknya.
Norma dan nilai
Memiliki norma dan nilai yang berlaku bagi anggotanya. Norma dan nilai tersebut mempengaruhi tingkah laku dan perilaku anggota kelompok sosial.
Struktur
Memiliki struktur yang terdiri dari pemimpin, anggota, dan peran-peran yang diterima oleh masing-masing anggota. Menentukan bagaimana anggota bekerja sama dan berinteraksi satu sama lain.
Solidaritas
Menciptakan rasa solidaritas dan kerja sama antar anggota. Solidaritas membentuk rasa kebersamaan dan rasa tanggung jawab bersama.
Jenis Kelompok Sosial
Berikut adalah beberapa jenis kelompok sosial:
Kelompok Primer
Kelompok yang terdekat dan paling penting bagi individu. Kelompok primer meliputi keluarga, teman sebaya, dan teman dekat.
Kelompok Sekunder
Kelompok yang lebih besar dan tidak seintim kelompok primer. Kelompok sekunder meliputi organisasi, klub, dan lembaga.
Kelompok Asosiatif
Kelompok yang terbentuk karena minat bersama. Kelompok asosiatif meliputi klub hobi, kelompok seni, dan kelompok profesi.
Kelompok Referensi
Kelompok yang mempengaruhi persepsi dan tingkah laku individu. Kelompok referensi meliputi kelompok usia, jenis kelamin, dan etnis.
Kelompok Formal
Kelompok yang teratur dan memiliki tujuan jelas. Kelompok formal meliputi organisasi, lembaga pemerintah, dan perusahaan.
Kelompok Informal
Kelompok yang tidak teratur dan memiliki tujuan yang tidak jelas. Kelompok informal meliputi kelompok teman dekat dan kelompok santai.
Contoh Kelompok Sosial
Berikut adalah beberapa contoh kelompok sosial:
- Keluarga: Kelompok primer yang paling dasar dan penting bagi individu. Keluarga terdiri dari orang tua, anak, dan saudara.
- Teman Sebaya: Kelompok primer yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku anak.
- Klub Hobi: Kelompok asosiatif yang terbentuk karena minat bersama dalam hal tertentu. Contoh klub hobi adalah klub fotografi, klub sepak bola, dan klub musik.
- Organisasi: Kelompok formal yang teratur dan memiliki tujuan jelas. Organisasi meliputi partai politik, organisasi sosial, dan organisasi profesi.
- Kelompok Usia: Kelompok referensi yang mempengaruhi persepsi dan tingkah laku individu. Contoh kelompok usia adalah anak-anak, remaja, dan orang tua.
- Kelompok Santai: Kelompok informal yang tidak teratur dan memiliki tujuan yang tidak jelas. Kelompok santai meliputi kelompok teman dekat dan kelompok kerja sama.
Kesimpulan
Kelompok sosial merupakan bagian penting dalam hidup manusia. Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang hidup bersama karena memiliki minat dan tujuan bersama, memiliki interaksi dan hubungan timbal balik, dan saling mempengaruhi. Ada berbagai jenis kelompok sosial, seperti keluarga, teman sebaya, klub hobi, organisasi, kelompok usia, dan kelompok santai. Setiap kelompok sosial memiliki ciri dan fungsi yang berbeda-beda, yang mempengaruhi tingkah laku dan persepsi individu.
Referensi
- Afela, R. A. (2022). Pengertian Antropologi Hukum Menurut Para Ahli Indonesia dan Dunia dalam Mendukung Perkembangan Antropologi Hukum.
- Ayu, L. (2010). psikologi Sosial I.
- Giddens, A. (2017). Sociology (9th ed.). Cambridge University Press.
- Lumongga, D. N. (2017). Konseling kelompok. Kencana.
- Macionis, J. J., & Plummer, K. (2017). Sociology: A global introduction (6th ed.). Pearson.
- Soekanto, S. (2015). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
- Wallerstein, I. (2016). World-Systems Analysis: An Introduction. Duke University Press.
- Wright Mills, C. (2017). The Sociological Imagination (2nd ed.). Oxford University Press.