Amalan bulan ramadhan – Sebagai bulan yang penuh rahmat dan ampunan, banyak orang yang berlomba-lomba melakukan kebaikan untuk mendapatkan pahala yang berlipat-lipat. Salah satunya adalah dengan melakukan amalan di bulan Ramadan. Memang, melakukan kebaikan di bulan lain juga akan mendatangkan pahala dan tetap baik untuk dilakukan.
Namun, jika amalan bulan Ramadan dilakukan secara rutin, maka akan mendapatkan berkah yang melimpah dan pahalanya dilipatgandakan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, awal pelaksanaan puasa Ramadan tahun ini ditentukan berdasarkan hasil sidang isbat.
Amalan Bulan Ramadhan
Terdapat tiga amalan utama yang dapat dilakukan untuk mencapai takwa dan menunjukkan kesungguhan dalam berpuasa, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.
1. Memperbanyak Sholat Sunnah
Menambahkan salat sunnah setelah mengerjakan salat fardu. Salat sunnah adalah salat yang tidak wajib dilakukan selain salat fardu. Salah satu contohnya adalah salat sunnah rawatib, yaitu salat yang dilakukan sebelum atau setelah salat fardu.
Salat rawatib terdiri dari dua belas rakaat, yaitu dua rakaat sebelum Subuh, empat rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat setelah Zuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dan dua rakaat setelah Isya. Namun, jika waktu terbatas, salat sunnah rawatib sebelum Zuhur bisa dilakukan hanya dengan dua rakaat.
Jika seseorang konsisten melaksanakan dua belas rakaat salat sunnah rawatib, maka akan dibangunkan satu rumah di surga untuknya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ
Artinya: “Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 rakaat, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim, no. 728).
Selain salat sunah rawatib, terdapat pula salat sunah mutlak yaitu salat yang berdampingan dengan salat fardu tetapi ada pula yang terpisah.
Contoh yang berdampingan adalah salat sunah empat rakaat sebelum Asar. Terdapat pula salat di antara azan dan ikamah, salat tahiyatul masjid, salat duha yang terbagi menjadi awal duha (satu jam setengah setelah salat Subuh disebut juga dengan syuruk dan dilaksanakan sebanyak dua rakaat), pertengahan duha (sekitar jam delapan sampai sepuluh dan jumlahnya dua sampai empat rakaat), dan akhir duha (sekitar jam sepuluh sampai sebelas dan jumlahnya dua, empat, sampai delapan rakaat). Lalu di malam harinya terdapat salat tahajud, salat tarawih dan salat witir.
2. Perbanyak Membaca dan Tilawah Alquran
Salah satu sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. adalah membaca Alquran, karena memberikan manfaat yang sangat banyak baik di dunia maupun di akhirat. Terutama di bulan Ramadan, membaca dan tilawah Alquran menjadi amalan yang sangat penting. Berikut ini adalah beberapa cara untuk membaca dan tilawah Alquran:
- Membaca Alquran (qiraah) di bulan Ramadan, targetnya adalah untuk menyelesaikan tiga puluh juz. Strategi yang dapat dilakukan adalah membagi tiga puluh juz menjadi tiga puluh bagian, yang berarti menargetkan untuk membaca satu juz setiap harinya. Kemudian, satu juz dapat dibagi menjadi lima bagian, yaitu sebelum dan setelah setiap waktu sholat. Jika strategi ini konsisten dilakukan, maka di akhir Ramadan insyaallah dapat menyelesaikan tiga puluh juz Alquran.
- Tilawah, yaitu membaca dan mengkaji Alquran. Banyak pahala yang didapatkan saat melakukan tilawah. Selama tilawah, rahmat Allah Swt. dibentangkan sehingga doa akan cepat dikabulkan dan ketika memohon ampun akan diampuni. Selain itu, orang yang melakukan tilawah akan diberikan ketenangan dalam jiwa.
3. Berinfak dan Bersedekah
Di bulan Ramadan, disarankan untuk meningkatkan infak dan sedekah karena waktu yang mulia ini akan melipatgandakan pahala setiap amalan hingga 700 kali lipat dikalikan sepuluh. Selain itu, infak dan sedekah juga dapat membantu banyak orang yang membutuhkan, terutama di masa pandemi saat ini.
Dalam hadis Ibnu Abbas r.a., disebutkan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau bertambah kedermawanannya di bulan Ramadan ketika bertemu dengan malaikat Jibril, dan Jibril menemui beliau di setiap malam bulan Ramadan untuk mudarosah (mempelajari) Al-Qur’an” (HR. Al-Bukhari).
Oleh karena itu, kita juga harus meningkatkan rasa kedermawanan kita dengan memberikan infak dan sedekah sebanyak yang kita mampu. Tidak hanya dengan uang, tetapi juga dengan memberikan makanan kepada orang yang berpuasa, seperti yang disebutkan dalam hadis:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya: “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini sahih).
4. Iktikaf
Berada di masjid dengan tujuan utama untuk beribadah kepada Allah SWT dapat membawa pahala yang besar. Iktikaf bukan hanya sekadar berdiam diri, tetapi harus dimulai dengan niat yang tulus. Ada tiga jenis iktikaf: iktikaf yang terikat waktu, iktikaf tanpa batas waktu, dan iktikaf karena nazhar.
Dalam iktikaf, termasuk dalam kegiatan seperti shalat, berdzikir, membaca Al-Quran, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Iktikaf sangat dianjurkan, terutama pada 10 malam terakhir Ramadan, di mana malam Lailatul Qadar dapat ditemukan.
Menjalani Ramadan bukan hanya tentang berpuasa, tetapi juga mengejar pahala sebanyak mungkin. Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, dan bagi mereka yang menyambutnya dengan gembira, pintu surga akan terbuka bagi mereka. Melakukan amalan sunnah di bulan Ramadan dapat membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT.
5. Makan Sahur
Sahur adalah saat dimana umat Islam makan pada dini hari sebelum memulai puasa. Biasanya, sahur dilakukan sekitar pukul dua atau tiga pagi, sebelum waktu subuh. Namun, meninggalkan sahur untuk menunaikan salat subuh lebih diutamakan daripada melanjutkan makan, sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW seperti yang terdapat dalam hadits.
Dari Sahl Ibnu Sa’ad r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Saya makan sahur di keluarga saya, kemudian saya berangkat terburu-buru sehingga saya mendapatkan shalat subuh Bersama Rasulullah saw” (HR al-Bukhari).
6. Berbuka Tempat Waktu
Menjalankan ibadah puasa harus dilakukan dengan tertib sesuai ketentuan yang berlaku. Meskipun kita dianjurkan untuk berusaha meraih sebanyak mungkin pahala, namun tetap dalam batas kewajaran. Artinya, ketika waktu berbuka tiba, hendaknya kita segera mengakhiri puasa. Menunda berbuka tidak akan menambah pahala. Karena inti dari beribadah adalah melakukan aktivitas yang tidak memberatkan manusia.
Selain itu, saat berbuka puasa, kita juga harus mengucapkan doa dengan tidak tergesa-gesa. Kita harus bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah yang memudahkan kita dalam menjalankan kewajiban berpuasa. Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muttafaq’Alaih.
Menurut riwayat dari Sahl bin Sa‘ad, Rasulullah saw bersabda bahwa seseorang akan tetap dalam keadaan baik (sehat) apabila ia menyegerakan berbuka.
Terdapat banyak amalan bulan ramadhan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Salah satu amalan penting adalah berinteraksi dengan Alquran, seperti membaca dan mengkaji Alquran. Selain itu, perbanyaklah infak dan sedekah, karena di bulan Ramadan setiap amalan akan dilipatgandakan pahalanya, serta dapat membantu orang yang membutuhkan, terutama di masa pandemi saat ini. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.
Baca juga:
- Cara Membayar Fidyah Beserta Syarat, dan Kreteria
- Tips Awet Muda Menurut Islam Beserta Doanya
- 10 Keutamaan Bulan Ramadhan dan Dalilnya
- Niat dan Tata Cara Sholat Tarawih Lengkap dengan Doa
Referensi
- https://informatics.uii.ac.id
- Adi Hidayat Official, “Tiga Amalan Pokok Ramadhan”
- Risalah Muslim, “JAMINAN RUMAH DI SURGA”