Manfaat Belut – Belut, dengan nama latin Anguilla rostrata, merupakan ikan air tawar yang sering diolah menjadi hidangan lezat di berbagai daerah di Indonesia. Keberadaannya yang umum di perairan tawar membuat belut menjadi primadona di dapur-dapur rumah tangga.
Komposisi Nutrisi Belut
Agar kita dapat lebih memahami mengapa belut baik untuk kesehatan, mari kita lihat komposisi nutrisinya. Dalam 100 gram belut segar mengandung nutrisi berikut:
- Energi: 70 Kal
- Protein: 14.6 gr
- Lemak: 0,8 gr
- Karbohidrat: 1,0 gr
- Kalsium: 49 mg
- Fosfor: 155 mg
- Besi: 1,5 mg
- Natrium: 55 mg
- Kalium: 169.0 mg
- Tembaga: 0,20 mg
- Seng: 1,2 mg
- Thiamin (Vit. B1): 0,22 mg
- Riboflavin (Vit. B2): 0,12 mg
- Niasin (Niacin): 7,7 mg
Dengan kandungan nutrisi yang luar biasa ini, tak heran belut menjadi sumber protein hewani yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Manfaat Belut untuk Kesehatan
Sekarang, mari kita fokus pada manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari mengonsumsi belut secara teratur.
1. Kesehatan Otak dan Saraf
Kandungan vitamin B dalam belut, seperti thiamin (B1) dan riboflavin (B2), memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan otak dan saraf. Vitamin B dapat membantu memaksimalkan kemampuan kognitif dan kemampuan mengingat, menjadikan belut sebagai makanan yang baik untuk fungsi otak yang optimal.
2. Perlindungan Sel dan Jaringan
Kandungan vitamin E dan selenium dalam belut memberikan efek antioksidan, melindungi sel dan jaringan tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Perlindungan ini penting untuk mencegah stres oksidatif dan menjaga kebugaran tubuh secara keseluruhan.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Tubuh
Sebagaimana ikan pada umumnya, belut kaya akan protein. Satu porsi belut saja sudah dapat memenuhi asupan protein harian sekitar 20 gram. Ini sangat penting, terutama untuk anak-anak, remaja, dan ibu hamil yang memerlukan protein untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh, termasuk janin di dalam kandungan.
Protein juga berperan penting dalam kesehatan otot dan saraf tubuh, membuat belut menjadi pilihan makanan yang baik untuk memastikan tubuh tetap bugar dan berfungsi optimal.
4. Sistem Imun yang Kuat
Kandungan zinc dan selenium dalam belut dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kedua mineral ini memiliki peran penting dalam mencegah infeksi virus dan bakteri, menjaga tubuh tetap tahan terhadap penyakit.
5. Sumber Energi Tubuh yang Baik
Belut tidak hanya memberikan protein, tetapi juga menjadi sumber kalori yang baik untuk memberikan energi tubuh. Namun, perlu diingat untuk mengonsumsinya dengan bijak, mengingat tingginya kandungan kalori dalam daging belut. Keseimbangan antara asupan kalori dan aktivitas fisik tetap menjadi kunci untuk menjaga berat badan dan kesehatan secara keseluruhan.
6. Mencegah Anemia dan Menjaga Kesehatan Darah
Zat besi, yang melimpah dalam daging belut, memainkan peran penting dalam mencegah anemia. Dengan cukupnya zat besi, pembentukan sel darah merah dapat berlangsung dengan baik, menjaga distribusi oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Kekurangan sel darah merah dapat menyebabkan kelemahan, penurunan daya tahan tubuh, dan masalah kesehatan lainnya.
7. Kesehatan Pencernaan
Belut mengandung magnesium, mineral yang dapat membantu meningkatkan kadar air di usus dan memperbaiki pergerakan usus. Ini dapat membantu mencegah masalah pencernaan, seperti sembelit, dan menjaga kesehatan sistem pencernaan secara umum.
8. Kesehatan Tulang dan Gigi
Daging belut juga kaya akan fosfor, mineral yang penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Konsumsi rutin belut dapat membantu mencegah masalah osteoporosis, terutama pada orang lanjut usia yang rentan terhadap penurunan kepadatan tulang.
9. Kesehatan Mata
Belut tidak hanya baik untuk tubuh secara umum, tetapi juga menyediakan vitamin A dalam jumlah yang cukup tinggi. Vitamin A penting untuk menjaga kesehatan mata. Oleh karena itu, konsumsi belut dapat membantu mencegah masalah mata dan memastikan mata tetap berfungsi dengan baik.
10. Kesehatan Jantung dan Otak
Belut juga mengandung asam lemak omega-3, yang terkenal baik untuk kesehatan jantung dan otak. Omega-3 dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, meningkatkan fungsi otak, dan mendukung kesehatan sistem saraf.
Baca juga: 14 Manfaat Ikan gabus untuk Kesehatan
Cara Mengolah Belut dengan Tepat
Meskipun belut memiliki begitu banyak manfaat kesehatan, penting untuk memperhatikan cara pengolahannya. Mengolah belut dengan tepat akan memastikan nutrisi tetap terjaga. Berikut adalah beberapa cara yang baik untuk mengolah belut:
1. Direbus atau Dikukus
Mengolah belut dengan cara direbus atau dikukus dapat mempertahankan kandungan nutrisinya. Proses ini lebih baik daripada menggorengnya dengan minyak banyak atau membakarnya hingga gosong.
2. Dikonsumsi dengan Menu Seimbang
Meskipun belut kaya akan nutrisi, tetaplah bijak dalam mengonsumsinya. Jangan lupa untuk menyertakan menu makanan seimbang lainnya, termasuk sayur-sayuran dan sumber karbohidrat yang sehat.
Penting untuk mengonsumsi belut dengan bijak, mengingat kandungan kalorinya yang tinggi. Dengan cara pengolahan yang tepat, belut dapat menjadi sahabat kesehatan kita dan anak-anak. Jadi, jangan ragu untuk menambahkan belut dalam menu makanan dan nikmati manfaat kesehatan yang luar biasa dari ikan yang satu ini.
Referensi
- Herawati, et al. (2020). Effect of Eel Biscuit Supplementation on Height of Children with Stunting Aged 36–60 Months: A Pilot Study. Journal of Nutrition and Metabolism, 2020, 2984728.
- Health Benefits and Facts of Eel Fish. Health Benefits Times. Diakses pada 2023.
- Sow, et al. (2019). Survey on Heavy Metals Contamination and Health Risk Assessment in Commercially Valuable Asian Swamp Eel, Monopterus albus from Kelantan, Malaysia. Scientific Reports, 9, 6391.
- Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Kandungan Nutrisi Belut.
- American Eel. Indiana Division of Fish and Wildlife’s Animal Information Series. Diakses pada 2023.
- Wijayanti, I., & Setiyorini, E. (2018). Nutritional Content of Wild and Cultured Eel (Anguilla bicolor) from Southern Coast of Central Java. ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal Of Marine Sciences, 23(1), 37. https://doi.org/10.14710/ik.ijms.23.1.37-44.
- Hemilä H. (2017). Zinc lozenges and the common cold: a meta-analysis comparing zinc acetate and zinc gluconate, and the role of zinc dosage. JRSM open, 8(5), 2054270417694291. https://doi.org/10.1177/2054270417694291.