Cara menghitung masa subur
Gaya Hidup

Cara Menghitung Masa Subur Wanita Beserta Tanda-Tandanya

Cara menghitung masa subur – Masa subur pada wanita adalah periode di mana peluang untuk hamil lebih tinggi. Oleh karena itu, jika Anda berencana untuk hamil, penting untuk memahami metode perhitungan masa subur.

Dalam siklus menstruasi, terdapat beberapa hari di mana wanita memiliki kondisi subur yang optimal. Mengadakan hubungan intim secara teratur selama periode ini sangat dianjurkan, karena dapat meningkatkan peluang untuk memiliki anak.

Apa itu Masa Subur Wanita?

Apa itu Masa Subur Wanita?

Melangsir dari website siloam, masa subur merujuk pada hari atau periode di mana keadaan reproduksi wanita berada pada puncaknya. Pada saat ini, peluang untuk hamil lebih tinggi. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap wanita memiliki masa subur yang bervariasi tergantung pada siklus menstruasinya.

Masa subur wanita erat hubungannya dengan ovulasi, yang merupakan pelepasan sel telur matang dari indung telur. Bila sel telur ini berhasil dibuahi oleh sperma, maka kehamilan dapat terjadi.

Perlu diperhatikan, meskipun bukan satu-satunya faktor, ketidaktahuan tentang kapan masa subur terjadi dapat menjadi salah satu penyebab sulitnya seorang wanita untuk hamil. Karena itu, memahami cara menghitung masa subur adalah hal penting untuk menentukan waktu yang optimal dalam berhubungan intim.

Baca juga: 8 Cara Menghilangkan Brutusan Secara Alami di Wajah

Cara Menghitung Masa Subur Wanita

Cara Menghitung Masa Subur Wanita

Melangsir dari halodoc, terdapat beberapa cara menghitung masa subur wanita, beriku penjelasannya.

Cara Menghitung Masa Subur Wanita dengan Metode Kalkulator

Kalkulator masa subur merupakan salah satu alat untuk memantau durasi siklus menstruasi. Metode ini memperkirakan momen ovulasi dengan menghitung 14 hari setelah perkiraan awal menstruasi berikutnya. Jika siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari, maka siklus berikutnya diharapkan dimulai setelah 28 hari dari hari pertama menstruasi terakhir.

Namun, perlu diingat bahwa masa subur meliputi periode ovulasi dan lima hari sebelumnya. Meskipun begitu, kemungkinan paling tinggi untuk hamil terjadi dalam tiga hari terakhir dari periode ini. Saat ini, tersedia banyak aplikasi yang memiliki fitur kalkulator masa subur. Namun, jika ingin menghitung secara konvensional, berikut adalah rumus yang dapat digunakan:

  • Identifikasi siklus menstruasi terpendek, misalnya 27 hari. Kurangkan angka tersebut dengan 18, hasilnya adalah 9 hari. Angka ini menunjukkan awal periode masa subur.
  • Identifikasi siklus menstruasi terpanjang, misalnya 30 hari. Kurangkan angka tersebut dengan 11, hasilnya adalah 19 hari. Angka ini menunjukkan akhir periode masa subur.

Sebagai contoh untuk lebih memahami cara yang tepat menghitung masa subur pada wanita:

  • Jika siklus menstruasi rata-rata 28 hari, ovulasi terjadi sekitar hari ke-14, dan hari paling subur adalah ke-12, 13, dan 14.
  • Jika siklus menstruasi rata-rata 35 hari, ovulasi terjadi sekitar hari ke-21, dan hari paling subur adalah ke-19, 20, dan 21.
  • Jika siklus menstruasi lebih pendek, misalnya 21 hari, ovulasi dapat terjadi sekitar hari ke-7, dan hari paling subur adalah ke-5, 6, dan 7.

Beberapa wanita memiliki siklus yang tidak teratur atau kesulitan menghitung panjang siklus rata-rata. Ini dapat mempersulit perencanaan hubungan saat ovulasi terjadi. Jika sulit menghitung masa subur, cobalah untuk berhubungan intim setiap 2–3 hari agar peluang hamil lebih tinggi.

Baca juga: 8 Cara Merawat Ginjal Secara Tradisional untuk Kesehatan Optimal

Cara Menghitung Masa Subur Wanita dengan Menggunakan Alat Prediksi Ovulasi

Memanfaatkan alat prediksi ovulasi juga termasuk metode praktis dalam menghitung masa subur wanita. Alat ini mengandalkan pengujian urine untuk mengukur tingkat hormon luteinisasi. Jika hasil uji menunjukkan positif, maka ovulasi diperkirakan akan terjadi dalam 24 jam, yang menjadi periode optimal untuk berhubungan intim.

Baca juga: Cara Mengatasi GERD Beserta Gejalanya

Tanda-Tanda Masa Subur Wanita

Tanda-Tanda Masa Subur Wanita

Selain menerapkan berbagai metode untuk menghitung masa subur, disarankan untuk memperhatikan juga tanda-tanda berikut yang mengindikasikan masa subur:

Perubahan Lendir Serviks

Sebelum dan selama ovulasi, terjadi perubahan dalam warna, jumlah, dan tekstur lendir serviks. Beberapa hari sebelum ovulasi, lendir cenderung lengket, keruh, dan berkeputihan. Saat mendekati serta selama ovulasi, lendir akan menjadi licin dan menyerupai putih telur. Perubahan ini umumnya berlangsung selama 3-4 hari.

Baca juga: Cara Menghilangkan Panu dalam 1 Hari

Nyeri Payudara

Fenomena ini timbul akibat perubahan hormonal yang terjadi di dalam tubuh sebelum dan setelah ovulasi.

Kenaikan Suhu Basal Tubuh

Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh saat bangun di pagi hari. Jika suhu basal tubuh mengalami peningkatan dan melampaui kisaran 35,5–36,6 derajat Celsius, kemungkinan besar wanita sedang mengalami ovulasi. Pemantauan ini bisa dilakukan dengan menggunakan termometer khusus untuk suhu basal tubuh.

Untuk lebih mudah mengamati perubahan suhu tubuh, disarankan mencatat hasil pengukuran suhu setiap hari, minimal selama tiga bulan sebelumnya. Metode ini terbukti efektif dalam melacak pola ovulasi.

Merasa Bergairah

Saat berada dalam periode subur, Anda mungkin akan merasa lebih menarik dan bersemangat untuk berhubungan intim. Pasanganmu juga mungkin melihatmu lebih menarik, karena tubuh secara alami menghasilkan aroma yang berbeda dari biasanya.

Sensasi Nyeri pada Perut dan Punggung

Selama masa ovulasi, sebagian wanita mungkin mengalami sensasi nyeri pada perut dan punggung, mirip dengan nyeri menstruasi. Sensasi nyeri sebelum tanggal menstruasi bisa menjadi indikasi bahwa wanita sedang dalam masa subur.

Baca juga: Manfaat Minyak Kemiri untuk Rambut dan Cara Penggunaanya

Kesimpulan

Masa subur pada wanita adalah periode paling subur dalam siklus menstruasi, terkait dengan ovulasi di mana sel telur matang dilepaskan. Memahami dan menghitung masa subur penting untuk meningkatkan peluang hamil, karena hubungan intim pada saat ini memiliki probabilitas keberhasilan yang lebih tinggi. Meskipun setiap wanita memiliki pola masa subur yang berbeda, pengamatan terhadap tanda-tanda seperti perubahan lendir serviks dan suhu basal tubuh dapat membantu dalam perencanaan kehamilan. Mengetahui waktu yang tepat untuk berhubungan intim selama masa subur dapat berkontribusi pada pencapaian kehamilan yang diinginkan.

Referensi

  1. https://www.halodoc.com/artikel
  2. https://www.siloamhospitals.com
Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.