8 Cara Merawat Tanaman Monstera agar Tumbuh Subur dan Sehat

Cara Merawat Tanaman Monstera

Cara Merawat Tanaman Monstera, dimana tanaman ini dengan daun lebar berukir alaminya, telah menjadi salah satu primadona di kalangan pencinta tanaman hias. Keindahannya yang eksotis dan perawatannya yang relatif mudah, dan ragam manfaat tanaman monstera bila diletakan diruangan rumahmembuat banyak orang tertarik memeliharanya. Namun, meski dikenal sebagai tanaman yang “bandel”, Monstera tetap membutuhkan perhatian khusus agar bisa tumbuh optimal.

Monstera, atau sering disebut “Swiss Cheese Plant” karena lubang alami pada daunnya, berasal dari hutan tropis Amerika Tengah. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Araceae dan memiliki beberapa varietas populer, seperti:

  • Monstera deliciosa (jenis paling umum dengan daun besar dan lubang alami)
  • Monstera adansonii (daun lebih kecil dengan lubang lebih banyak)
  • Monstera obliqua (daun sangat tipis dan berlubang banyak)

Keunikan Monstera terletak pada fenomena yang disebut “fenestrasi”, yaitu lubang alami pada daun yang membantu tanaman menangkap cahaya lebih efisien di habitat aslinya (Meyer, 2021).

Cara Merawat Tanaman Monstera

Berikut ini cara merawat tanaman Monstera, mulai dari pemilihan media tanam, penyiraman, pencahayaan, hingga tips tambahan untuk menghindari masalah umum seperti daun menguning atau akar busuk. 

1. Pencahayaan yang Ideal

Tanaman Monstera merupakan jenis yang menyukai intensitas cahaya terang tetapi tidak dalam bentuk paparan langsung. Di alam liar, spesies ini biasanya tumbuh di bawah kanopi hutan tropis yang teduh, sehingga secara alami telah beradaptasi dengan kondisi pencahayaan yang disaring. Apabila terkena sinar matahari langsung secara berlebihan, daun Monstera rentan mengalami kerusakan berupa perubahan warna menjadi kuning atau munculnya bercak-bercak cokelat yang mengindikasikan terjadinya sunburn.

Sebaliknya, kekurangan cahaya juga berdampak negatif pada pertumbuhan tanaman. Dalam kondisi kurang cahaya, Monstera akan menunjukkan gejala etiolasi dimana batang tumbuh memanjang secara tidak normal sementara daun baru yang muncul cenderung lebih kecil dan kurang berkembang. Untuk mengoptimalkan pertumbuhannya, disarankan untuk menempatkan Monstera di dekat jendela yang menghadap ke arah timur atau utara karena arah tersebut memberikan intensitas cahaya yang cukup tanpa risiko paparan matahari langsung yang terlalu kuat. Bagi yang menggunakan pencahayaan buatan, lampu grow light dengan intensitas sedang dapat menjadi alternatif yang efektif, terutama di ruangan dengan akses cahaya alami terbatas (Watson, 2020).

2. Penyiraman yang Tepat

Salah satu kesalahan paling fatal dalam merawat Monstera adalah memberikan air secara berlebihan atau yang dikenal dengan istilah overwatering. Kondisi tanah yang terlalu basah dalam waktu lama dapat memicu pembusukan akar yang pada akhirnya akan mengganggu kesehatan tanaman secara keseluruhan. Frekuensi penyiraman yang ideal adalah sekitar sekali dalam seminggu, namun hal ini perlu disesuaikan dengan kondisi kelembapan media tanam.

Sebelum melakukan penyiraman, selalu periksa tingkat kekeringan tanah dengan memasukkan jari sedalam 2-3 cm. Jika bagian dalam tanah terasa kering, itu merupakan tanda bahwa tanaman sudah membutuhkan air. Penggunaan air bersuhu ruangan sangat disarankan untuk menghindari terjadinya thermal shock pada sistem perakaran. Beberapa tips tambahan yang perlu diperhatikan antara lain memastikan pot memiliki sistem drainase yang memadai untuk mengalirkan kelebihan air serta menghindari penyiraman langsung pada daun karena dapat memicu pertumbuhan jamur (Royal Horticultural Society, 2022).

3. Media Tanam yang Tepat

Kualitas media tanam memegang peranan penting dalam menunjang pertumbuhan Monstera. Tanaman ini membutuhkan media yang memiliki struktur gembur, kaya nutrisi, dan memiliki sistem drainase yang baik untuk mencegah terjadinya genangan air. Komposisi ideal untuk media tanam Monstera terdiri dari 50% tanah potting sebagai bahan dasar, 30% perlite atau pasir kasar yang berfungsi meningkatkan aerasi, dan 20% cocopeat atau sekam bakar yang membantu mempertahankan kelembapan.

Sebagai alternatif, campuran tanah dengan tambahan arang dan sphagnum moss juga dapat digunakan untuk meningkatkan sirkulasi udara sekaligus menjaga kelembapan media tanam. Kombinasi ini terbukti efektif dalam menciptakan lingkungan tumbuh yang ideal bagi Monstera (The Spruce, 2021).

4. Kelembapan Udara

Sebagai tanaman yang berasal dari wilayah tropis, Monstera sangat menyukai lingkungan dengan tingkat kelembapan relatif tinggi antara 60-80%. Untuk menciptakan kondisi tersebut di dalam ruangan, terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan. Penggunaan humidifier merupakan solusi paling praktis dan efektif untuk menjaga kelembapan udara secara konsisten.

Metode tradisional seperti peletakan nampan berisi kerikil dan air di bawah pot tanaman juga cukup membantu. Selain itu, penyemprotan daun dengan air bersih 2-3 kali dalam seminggu dapat meningkatkan kelembapan lokal di sekitar tanaman, meskipun perlu diperhatikan agar tidak berlebihan karena daun yang terlalu basah dalam waktu lama justru dapat menjadi media pertumbuhan jamur.

5. Pemupukan untuk Pertumbuhan Optimal

Meskipun Monstera termasuk tanaman yang relatif mudah beradaptasi, pemberian nutrisi tambahan melalui pemupukan tetap diperlukan, terutama bagi tanaman yang ditanam dalam pot dimana ketersediaan nutrisi alami terbatas. Jenis pupuk yang direkomendasikan adalah pupuk cair seimbang dengan formula NPK 20-20-20 atau pupuk slow release yang memberikan nutrisi secara bertahap.

Frekuensi pemupukan yang ideal adalah setiap 4-6 minggu sekali selama musim tanam (musim semi hingga musim panas), sedangkan pada musim dingin sebaiknya dihentikan karena tanaman memasuki masa dormansi. Sangat penting untuk tidak memberikan pupuk secara berlebihan karena dapat menyebabkan fertilizer burn yang ditandai dengan mengeringnya ujung daun dan kerusakan pada sistem perakaran.

6. Pemangkasan dan Perawatan Daun

Pemangkasan secara berkala merupakan bagian penting dalam perawatan Monstera. Daun yang sudah menguning atau mati harus segera dipangkas menggunakan gunting steril untuk mencegah penyebaran penyakit. Selain itu, permukaan daun perlu dibersihkan secara rutin menggunakan kain lembut yang dibasahi air untuk menghilangkan debu dan kotoran yang dapat menghambat proses fotosintesis.

Bagi yang menginginkan bentuk tanaman yang lebih lebat dan kompak, pemangkasan pada ujung batang dapat dilakukan untuk merangsang pertumbuhan tunas baru. Teknik ini akan membuat Monstera tumbuh lebih bercabang dan tampak lebih rimbun.

7. Repotting (Penggantian Pot)

Pertumbuhan Monstera yang cukup cepat membuatnya membutuhkan proses repotting secara berkala, biasanya setiap 1-2 tahun sekali. Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa tanaman sudah membutuhkan pot yang lebih besar antara lain akar yang mulai keluar dari lubang drainase pot atau pertumbuhan yang melambat meskipun sudah diberikan pupuk.

Proses repotting diawali dengan pemilihan pot baru yang berukuran 2-4 inci lebih besar dari pot sebelumnya. Gunakan media tanam baru yang segar dan lakukan pemangkasan pada akar-akar yang terlalu panjang atau terlihat busuk sebelum memindahkan tanaman ke pot yang baru.

8. Penanganan Hama dan Penyakit

Monstera rentan terhadap serangan beberapa jenis hama seperti kutu putih (mealybugs) yang dapat dibersihkan menggunakan kapas yang telah dicelupkan ke dalam alkohol, atau tungau laba-laba (spider mites) yang dapat dikendalikan dengan penyemprotan larutan air sabun atau minyak neem.

Pada kasus penyakit, akar busuk merupakan masalah yang paling sering terjadi akibat penyiraman berlebihan. Solusinya adalah dengan mengurangi frekuensi penyiraman dan mengganti media tanam yang sudah terkontaminasi. Sedangkan daun menguning dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti overwatering, kekurangan cahaya, atau defisiensi nutrisi yang memerlukan penanganan spesifik sesuai dengan penyebabnya.

Dengan menerapkan seluruh teknik cara merawat tanaman monstera tersebut secara konsisten dan tepat, Monstera akan tumbuh subur dan menjadi tanaman hias yang menawan di dalam ruangan. Perlu diingat bahwa setiap tanaman memiliki karakteristik unik, sehingga observasi secara berkala dan penyesuaian perawatan berdasarkan respon tanaman sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga:

Referensi

  1. Meyer, J. (2021). The Houseplant Expert: The Essential Guide to Choosing and Caring for Houseplants. DK Publishing.
  2. Royal Horticultural Society. (2022). Monstera deliciosa: Care Guide.
  3. The Spruce. (2021). How to Grow and Care for Monstera Deliciosa.
  4. Watson, L. (2020). Plant Parenting: Easy Ways to Make More Houseplants. Timber Press.
Please follow and like us:
Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial