Manfaat puasa bagi ibu menyusui merupakan suatu ibadah yang memiliki dampak yang sangat besar, tidak hanya bagi ibu melainkan juga bagi bayi yang sedang disusui. Puasa pada dasarnya adalah menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Menurut penelitian dan pandangan medis, puasa tidak secara langsung memengaruhi kualitas atau kuantitas ASI selama ibu menyusui tetap memperhatikan asupan nutrisi yang seimbang selama sahur dan berbuka. Tubuh ibu akan menggunakan cadangan energi, lemak, protein, serta vitamin dan mineral yang tersimpan dalam tubuh untuk menjaga keseimbangan nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu dan bayi.
Manfaat Puasa bagi Ibu Menyusui
Islam memberikan kelonggaran kepada ibu menyusui untuk tidak berpuasa jika mereka khawatir akan membahayakan kesehatan diri sendiri atau bayi mereka. Namun, bagi banyak ibu menyusui, menjalankan puasa selama bulan Ramadan merupakan bagian penting dari ibadah dan mereka ingin memastikan bahwa mereka melakukannya dengan cara yang sehat dan bertanggung jawab. Berikut manfaat puasa bagi ibu menyusui:
1. Menstabilkan Emosi
Puasa bisa membantu menstabilkan emosi. Ketika berpuasa, tubuh tentu akan merasa lapar dan cepat lelah, belum lagi kalau dilakukan selama menyusui. Namun, jangan patah semangat dulu ya. Jika dilakukan dengan benar, puasa justru bisa membuat suasana hati jadi lebih baik. Puasa bisa mengurangi kadar hormon stres (kortisol) di dalam tubuh, sehingga pikiran bisa lebih tenang dan mood pun bisa jadi lebih baik.
2. Menjaga Daya Tahan Tubuh
Penelitian menunjukkan bahwa puasa bisa merangsang sel-sel darah putih untuk bisa bekerja dengan lebih baik sehingga lebih efektif dalam melawan kuman penyebab penyakit. Selain itu, puasa juga bisa membantu mengurangi peradangan di dalam tubuh, sehingga ibu tidak akan mudah jatuh sakit. Ketika tubuh fit, ibu juga bisa menyusui bayinya dengan lancar.
3. Menurunkan Berat Badan
Ketika puasa, makan hanya bisa dilakukan saat sahur dan berbuka. Waktu makan yang terbatas ini turut membantu mengurangi bobot tubuh. Selain karena asupan kalori yang terbatas, puasa juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga tubuh akan membakar lebih banyak lemak. Inilah yang membuat puasa bermanfaat untuk menurunkan berat badan.
4. Menstabilkan Hormon Setelah Melahirkan
Setelah melahirkan, kadar hormon di dalam tubuh akan berubah. Meski normal terjadi, perubahan ini terkadang bisa berpengaruh pada kondisi fisik maupun mental. Untungnya, kadar hormon akan kembali normal dalam waktu beberapa minggu atau bulan setelah melahirkan. Jadi, ibu tidak perlu khawatir. Meski demikian, untuk membantu menstabilkan hormon di tubuh, ibu bisa melakukan beberapa cara yang salah satunya adalah dengan berpuasa. Berbagai riset menyebutkan bahwa puasa bisa membantu mengurangi peradangan di tubuh sehingga kadar hormon bisa lebih cepat stabil.
5. Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Puasa juga bisa memperbaiki metabolisme tubuh. Meski asupan makanan dan minuman terbatas selama berpuasa, tubuh tetap bisa memperoleh energi secara alami dengan cara mengolah jaringan lemak yang tersimpan di tubuh. Hal ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga tubuh akan tetap bertenaga meski ibu menjalani ibadah puasa.
6. Mengontrol Kadar Gula Darah
Puasa juga bisa membantu mengontrol kadar gula darah. Ini karena selama berpuasa, jadwal makan dan minum akan lebih terkontrol, jadi ibu bisa mengatur kalori dan porsi makan dengan lebih baik. Selain itu, selama berpuasa, metabolisme tubuh akan meningkat. Hal ini bisa bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah agar lebih stabil. Manfaat ini bisa membantu ibu lebih cepat pulih dari kondisi diabetes gestasional.
Tips Aman Berpuasa bagi Ibu Menyusui
- Sebelum memulai puasa, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan bahwa puasa tidak akan berdampak negatif pada kesehatan ibu dan bayi.
- Pastikan asupan makanan bergizi lengkap dan seimbang selama sahur dan berbuka puasa. Perhatikan pola makan dengan menu gizi seimbang agar kebutuhan nutrisi terpenuhi.
- Hindari makanan yang terlalu berminyak, pedas, atau manis ketika berbuka
- Pastikan untuk minum air putih yang cukup, yaitu sebanyak 8 gelas per hari.
- Kurangi aktivitas berat dan perbanyak istirahat selama puasa. Hindari terpapar panasnya cuaca luar agar ibu menyusui dapat menjalankan puasa dengan nyaman.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, ibu menyusui dapat menjalankan puasa dengan aman dan nyaman, sambil tetap memperhatikan kesehatan diri dan bayi mereka. Semoga informasi ini bermanfaat bagi ibu menyusui yang ingin menjalankan puasa dengan tenang dan penuh keberkahan.
Baca juga:
- 10 Manfaat Sarang Semut, Obat Tradisional Papua yang Ajaib
- 7 Manfaat Minyak Kayu Putih untuk Kesehatan
- Kandungan dan 8 Manfaat Madu Hijau untuk Kesehatan
- Kandungan dan 6 Manfaat Teripang untuk Kesehatan
Referensi
- Barati, M., Ghahremani, A., & Ahmadabad, H. N. (2023). Intermittent fasting: A promising dietary intervention for autoimmune diseases. Autoimmunity Reviews, 103408.
- He, Z., Xu, H., Li, C., Yang, H., & Mao, Y. (2023). Intermittent fasting and immunomodulatory effects: A systematic review. Frontiers in Nutrition, 10, 1048230.
- Abdallah, H., Khalil, M., Farella, I., JohnBritto, J. S., Lanza, E., Santoro, S., … & Bonfrate, L. (2023). Ramadan intermittent fasting reduces visceral fat and improves gastrointestinal motility. European Journal of Clinical Investigation, 53(9), e14029.
- Tibi, S., Ahmed, S., Nizam, Y., Aldoghmi, M., Moosa, A., Bourenane, K., … & Mohsin, H. (2023). Implications of Ramadan Fasting in the Setting of Gastrointestinal Disorders. Cureus, 15(3).
- Wang, Y., & Wu, R. (2022). The effect of fasting on human metabolism and psychological health. Disease markers, 2022.
- Yuan, X., Wang, J., Yang, S., Gao, M., Cao, L., Li, X., … & Sun, C. (2022). Effect of intermittent fasting diet on glucose and lipid metabolism and insulin resistance in patients with impaired glucose and lipid metabolism: a systematic review and meta-analysis. International journal of endocrinology, 2022.
- Emara, M. H., Soliman, H. H., Elnadry, M., Mohamed Said, E., Abd‐Elsalam, S., Elbatae, H. E., … & “Egyptian Ramadan Fasting, Liver Diseases Interest Group”. (2021). Ramadan fasting and liver diseases: a review with practice advices and recommendations. Liver International, 41(3), 436-448.
- Kim, B. H., Joo, Y., Kim, M. S., Choe, H. K., Tong, Q., & Kwon, O. (2021). Effects of intermittent fasting on the circulating levels and circadian rhythms of hormones. Endocrinology and Metabolism, 36(4), 745.
- Mo’ez, A. I. E., Salem, M. L., Jahrami, H. A., Madkour, M. I., & BaHammam, A. S. (2020). Ramadan intermittent fasting and immunity: An important topic in the era of COVID-19. Annals of thoracic medicine, 15(3), 125-133.
- Antoni, R., Johnston, K. L., Collins, A. L., & Robertson, M. D. (2017). Effects of intermittent fasting on glucose and lipid metabolism. Proceedings of the Nutrition Society, 76(3), 361-368.