Manfaat Jahe Putih – Jahe, atau dengan nama ilmiah Zingiber officinale, merupakan tanaman rimpang yang telah lama dikenal dalam dunia kuliner dan pengobatan tradisional. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara dan telah digunakan selama ribuan tahun untuk berbagai keperluan. Jahe memiliki cita rasa unik, pedas dan hangat, yang memberikan karakteristik khas pada masakan dan minuman.
Namun, jahe tidak hanya terkenal karena cita rasanya yang menggugah selera. Tanaman ini juga kaya akan nutrisi, seperti serat, mineral, vitamin, dan senyawa aktif seperti gingerol dan shogaol. Kandungan nutrisi yang kaya inilah yang memberikan jahe sejumlah manfaat kesehatan yang luar biasa.
Kandungan Nutrisi Jahe Putih
Dalam 100 gram jahe putih segar, terdapat sejumlah nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan, antara lain:
- Energi: 51 kalori.
- Serat: 12 gram.
- Karbohidrat: 10,1 gram.
- Protein: 1,5 gram.
- Lemak: 1 gram.
- Kalium: 441,7 miligram.
- Fosfor: 39 miligram.
- Kalsium: 21 miligram.
- Natrium: 12 miligram.
- Vitamin C: 4 miligram.
- Niasin (vitamin B3): 3,3 miligram.
- Zat besi: 1,6 miligram.
- Seng: 0,7 miligram.
- Riboflavin (vitamin B2): 0,17 miligram.
Manfaat Jahe Putih untuk Kesehatan
Kandungan nutrisi yang lengkap ini membuat jahe putih menjadi tambahan yang sangat berharga untuk menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh. Berikut 10 manfaat jahe putih untuk kesehatan tubuh kita.
1. Menurunkan Risiko Kanker
Kandungan antioksidan dalam jahe juga membuatnya dapat membantu menurunkan risiko kanker. Antioksidan bekerja dengan melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Dalam dunia medis, pencegahan kanker menjadi fokus utama, dan mengintegrasikan jahe ke dalam pola makan sehat dapat menjadi langkah yang berharga dalam upaya tersebut.
Namun, penting untuk diingat bahwa jahe tidak boleh dianggap sebagai pengobatan tunggal atau pengganti pengobatan medis konvensional untuk kanker. Jika memiliki riwayat kesehatan atau gejala yang mencurigakan, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
2. Menurunkan Risiko Serangan Jantung
Kandungan bioaktif dalam ekstrak jahe dapat berkontribusi pada kesehatan jantung secara menyeluruh. Ini termasuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Selain itu, senyawa-senyawa dalam jahe juga dapat membantu dalam menjaga tekanan darah pada level yang sehat, melancarkan aliran darah, dan mencegah terjadinya penggumpalan darah. Semua faktor tersebut merupakan komponen penting dalam menjaga kesehatan jantung, dan jahe dapat menjadi tambahan alami yang efektif.
3. Mengurangi Reaksi Inflamasi
Senyawa gingerol dan shogaol yang terdapat dalam jahe memiliki sifat antiradang yang dapat meredakan iritasi atau pembengkakan pada mata, hidung, dan tenggorokan. Studi yang dipublikasikan menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak jahe dapat mengurangi gejala rhinitis alergi, seperti bersin-bersin dan gatal pada hidung.
Reaksi alergi seringkali disertai dengan peradangan, dan jahe mampu menjadi mengatasi masalah tersebut. Senyawa antiinflamasi dalam jahe bekerja dengan menekan respons inflamasi dalam tubuh, memberikan manfaat bagi mereka yang menderita alergi atau kondisi peradangan lainnya.
4. Meredakan Nyeri Haid
Bagi kebanyakan wanita, menstruasi seringkali disertai dengan nyeri dan kram perut yang tidak menyenangkan. Studi menunjukkan bahwa jahe dapat menghambat jalur lipooksigenase dan siklooksigenase pada sintesis prostaglandin dan leukotrien.
Prostaglandin merupakan senyawa yang berkontribusi pada kontraksi otot rahim, yang menyebabkan rasa sakit selama menstruasi. Dengan menghambat produksi prostaglandin, jahe dapat membantu mengurangi intensitas nyeri menstruasi. Senyawa gingerol dan shogaol dalam jahe juga dapat membantu meredakan nyeri otot setelah berolahraga, migrain, dan nyeri sendi akibat osteoarthritis atau rheumatoid arthritis.
5. Mengendalikan Kadar Gula Darah
Penelitian menunjukkan bahwa senyawa gingerol dalam jahe dapat membantu mengoptimalkan kerja hormon insulin. Ini berarti jahe dapat membantu proses penyerapan gula darah oleh lemak, otot, dan hati.
Bagi penderita diabetes tipe 2, menjaga kadar gula darah dalam batas normal adalah kunci utama. Dengan mengintegrasikan jahe ke dalam pola makan sehari-hari, seseorang dapat memberikan dukungan tambahan dalam menjaga stabilitas gula darah mereka.
6. Membantu Mencegah Efek Penuaan Dini
Jahe, dengan kandungan antioksidan yang tinggi, dapat membantu mencegah efek penuaan dini pada kulit. Antioksidan bekerja dengan melawan radikal bebas, yang dapat merusak sel-sel kulit dan menyebabkan penuaan dini.
Dengan mengonsumsi jahe secara teratur, baik melalui makanan atau minuman, kita dapat memberikan perlindungan tambahan untuk kulit. Kombinasi dengan perawatan kulit yang tepat, jahe dapat menjadi bagian dari strategi anti-penuaan yang alami dan holistik.
7. Meredakan Mual
Jahe telah lama dikenal sebagai penangkal mual yang efektif, termasuk mual yang disebabkan oleh morning sickness pada ibu hamil atau efek samping kemoterapi. Senyawa yang terkandung dalam jahe dapat meredakan pusat saraf di otak yang mengirimkan sinyal mual dan muntah.
Pilihan yang umum digunakan adalah teh jahe. Teh jahe hangat tidak hanya memberikan kenyamanan pada perut yang mual, tetapi juga memberikan sensasi hangat yang menyenangkan. Ini merupakan contoh bagaimana tanaman yang alami seperti jahe dapat menjadi alternatif yang baik untuk mengatasi masalah kesehatan yang umum.
8. Membantu Meredakan Gangguan Sistem Pencernaan
Manfaat jahe bagi sistem pencernaan telah dikenal dan digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional. Jahe dapat membantu mengatasi dispepsia, yang merupakan kumpulan gejala yang muncul akibat gangguan sistem pencernaan, seperti perut kembung, heartburn, dan nyeri pada ulu hati.
Minuman jahe, baik dalam bentuk teh atau infus jahe, memiliki efek merangsang pada saluran pencernaan. Ini dapat membantu mempercepat proses pengosongan perut dan meredakan gejala perut kembung atau begah. Kandungan paradol dan gingerol di dalam jahe juga memiliki sifat antibakteri yang dapat melawan bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan, seperti Salmonella typhi dan Escherichia coli.
9. Menurunkan Risiko Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer merupakan kondisi neurodegeneratif yang dapat memengaruhi fungsi otak, terutama pada orang tua. Jahe, dengan senyawa gingerol dan shogaolnya, dapat memberikan perlindungan potensial terhadap penurunan fungsi otak yang terkait dengan penuaan.
Studi dan penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami secara menyeluruh bagaimana jahe dapat berperan dalam menurunkan risiko penyakit Alzheimer. Meskipun demikian, sifat antiinflamasi dan antioksidatif dari jahe menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki potensi dalam mendukung kesehatan otak.
10. Menjaga Berat Badan Ideal
Kandungan gingerol dalam jahe mempunyai kemampuan untuk mempercepat proses pemecahan dan pembakaran lemak. Selain itu, jahe juga dapat menghambat penyerapan lemak berlebih dalam tubuh dan mengendalikan nafsu makan. Kombinasi ini dapat membantu individu dalam usaha mereka untuk menjaga atau menurunkan berat badan. Konsumsi jahe sebagai bagian dari pola makan yang seimbang dan aktifitas fisik yang teratur dapat memberikan kontribusi positif dalam manajemen berat badan.
Cara Membuat Minuman Jahe
Menyadur dari situs Alodokter.com, Berikut beberapa resep minuman jahe yang bisa dicoba:
- Minuman Jahe dengan Madu dan Jeruk Nipis:
- Cuci jahe dan iris tipis.
- Rebus irisan jahe dalam air selama 10–20 menit.
- Tambahkan madu dan perasan jeruk nipis, lalu sajikan.
- Minuman Jahe Susu:
- Cuci jahe dan iris tipis.
- Rebus irisan jahe dalam air selama 10 menit.
- Dinginkan air rebusan jahe, lalu tambahkan susu.
- Didihkan kembali dengan api kecil selama 5 menit, lalu tambahkan madu atau gula.
- Minuman Jahe Segar:
- Kupas jahe dan parut atau blender dengan air.
- Saring air jahe yang sudah diparut atau diblender.
- Tambahkan air perasan jeruk nipis dan madu sesuai selera.
- Tambahkan es batu atau dinginkan sebelum disajikan.
- Minuman Jahe Hangat:
- Kupas jahe dan iris tipis.
- Rebus irisan jahe dalam air mendidih selama 10-15 menit.
- Tambahkan madu atau gula sesuai selera, lalu saring air jahe.
- Sajikan minuman jahe hangat ini untuk merasakan manfaatnya.
Efek Samping Konsumsi Jahe
Pada dasarnya, mengonsumsi jahe dalam jumlah wajar tidak menimbulkan efek samping yang signifikan. Namun, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti sakit perut, sensasi panas pada perut, dan diare. Penting untuk mengonsumsi jahe dengan bijak, terutama bagi individu yang memiliki masalah pencernaan atau kondisi kesehatan tertentu.
Dengan mengintegrasikan jahe ke dalam rutinitas harian, baik melalui masakan atau minuman, kita tidak hanya menikmati cita rasanya yang unik tetapi juga memberikan dukungan luar biasa bagi kesehatan tubuh. Dengarkan apa yang rempah kecil ini katakan kepada tubuhmu, dan nikmati manfaat jahe putih yang tak terhitung jumlahnya.
Referensi
- International Journal of Preventive Medicine. Anti-oxidative and anti-inflammatory effects of ginger in health and physical activity: Review of current evidence. Diakses pada 2023.
- Watson, K. Healthline. Can Eating or Drinking Ginger Help Me Lose Weight?. Diakses pada 2023.
- Medical News Today. Why is ginger good for you?. Diakses pada 2023.
- Healthline. 11 Proven Health Benefits of Ginger. Diakses pada 2023.
- Garone, S. (2022). Verywell Health. Ginger Tea: Benefits, Side Effects, and Preparations.Diakses pada 2023.
- Lang, A., & Scaccia, A. Healthline. What Are the Health Benefits of Ginger Tea?. Diakses pada 2023.