Perbedaan Puasa Arafah, Tarwiyah, dan Dzulhijjah

Puasa merupakan ibadah yang dianjurkan bagi umat Muslim, dan terdapat beberapa jenis puasa yang memiliki keutamaan dan hikmah tersendiri. Tiga jenis puasa yang seringkali menjadi perbincangan adalah puasa Arafah, Tarwiyah, dan Dzulhijjah. Meskipun ketiganya memiliki kesamaan karena dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, namun terdapat perbedaan diantara ketiganya.

Perbedaan Puasa Arafah, Tarwiyah, dan Dzulhijah

Puasa Arafah

Dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, atau satu hari sebelum hari raya Idul Adha, memiliki keutamaan yang sangat besar, diantaranya adalah:

  • Dapat menghapuskan dosa selama satu tahun sebelumnya dan satu tahun ke depan.
  • Dapat meningkatkan derajat seseorang di hadapan Allah SWT.
  • Dapat menghindarkan seseorang dari siksa kubur.

Puasa Arafah juga menjadi syarat sahnya ibadah haji. Oleh karena itu, bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji, disunnahkan untuk melakukan sebagai bentuk pengganti.

Niat Puasa Arafah

Berikut bacaan niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Arofah Sunnatan Lillahi Ta’aala

Artinya, “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala“.

Puasa Tarwiyah

Dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Puasa ini dilakukan sebagai persiapan untuk melaksanakan ibadah haji. Di masa lalu, para jamaah haji melakukan puasa ini ketika berada di Mina, sebagai bentuk persiapan fisik dan mental sebelum melakukan ibadah haji.

Meskipun saat ini tidak lagi diwajibkan melakukan puasa Tarwiyah, namun masih dianjurkan bagi umat Muslim untuk melaksanakannya sebagai bentuk persiapan dan penghormatan terhadap ibadah haji.

Niat Puasa Tarwiyah

Berikut bacaan niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

“Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillaahi ta’aalaa“

Artinya : Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah taalaa.

Puasa Dzulhijjah

Dilaksanakan pada 10 hari terakhir bulan Dzulhijjah, dan dimulai dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah. Puasa ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap bulan Dzulhijjah, serta untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Puasa Dzulhijjah juga memiliki keutamaan yang besar, seperti:

  • Dapat menghapuskan dosa selama satu tahun sebelumnya dan satu tahun ke depan.
  • Dapat meningkatkan derajat seseorang di hadapan Allah SWT.
  • Dapat menjadi pengganti dari kurban bagi mereka yang tidak mampu melaksanakannya.

Selain itu, puasa Dzulhijjah juga dapat membantu umat Muslim dalam menjalankan ibadah haji. Dengan melakukan puasa selama 9 hari, umat Muslim dapat meningkatkan kekuatan fisik dan mental dalam menjalankan ibadah haji.

Baca juga: Niat Puasa Idul Adha: Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah

Niat Puasa Dzulhijjah

Berikut bacaan niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala”

Artinya : Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.

Baca juga: Manajemen Aset: Pengertian, Manfaat, dan Tujuan

Kesimpulan

Dalam Islam, puasa merupakan ibadah yang dianjurkan bagi umat Muslim. Ketiga jenis puasa, yaitu puasa Arafah, Tarwiyah, dan Dzulhijjah memiliki keutamaan dan hikmah tersendiri. Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah sebagai syarat sahnya