Begini Cara Kerja SSL (Secure Sockets Layer)

Cara Kerja SSL

Cara Kerja SSL – SSL (Secure Sockets Layer) adalah teknologi yang mungkin sudah sering kita dengar, terutama jika sering berinteraksi dengan website yang mengandung informasi sensitif seperti situs perbankan atau toko online. Namun, apa sebenarnya SSL itu, dan bagaimana cara kerjanya?.

Pengertian SSL

SSL, atau Secure Sockets Layer, adalah protokol keamanan yang dirancang untuk memberikan lapisan enkripsi tambahan antara server web dan browser pengguna. Dengan SSL, data yang dikirimkan melalui internet seperti informasi login, detail kartu kredit, atau data pribadi lainnya menjadi terlindungi dari ancaman pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab.

SSL bekerja dengan cara mengenkripsi data sebelum dikirimkan, sehingga hanya server yang dituju yang dapat mendekripsi dan membaca informasi tersebut. SSL pertama kali diperkenalkan oleh Netscape pada tahun 1995. Versi pertama, SSL 2.0, memiliki banyak celah keamanan yang menyebabkan versi ini tidak digunakan lagi. SSL 3.0 yang dirilis setahun kemudian memperbaiki banyak masalah dari versi sebelumnya, tetapi akhirnya digantikan oleh TLS (Transport Layer Security).

TLS sering disebut sebagai versi upgrade dari SSL. Meskipun istilah SSL masih banyak digunakan, kebanyakan koneksi yang kita anggap “SSL” sebenarnya menggunakan protokol TLS. Versi terbaru dari TLS adalah TLS 1.3, yang memperkenalkan peningkatan kecepatan dan keamanan.

Fungsi SSL

Berikut ini beberapa fungsi utama SSL yang menjadikannya sangat penting dalam dunia digital:

  • SSL mengenkripsi data yang dikirimkan antara pengguna dan server, sehingga informasi sensitif tidak dapat diakses atau dibaca oleh pihak yang tidak berwenang.
  • SSL juga membantu memastikan bahwa pengguna berkomunikasi dengan server yang benar-benar sah, bukan server palsu yang diatur oleh penyerang.
  • Dengan SSL, data yang dikirimkan tidak dapat diubah atau dimanipulasi selama transmisi tanpa terdeteksi.

Bagaimana Cara Kerja SSL?

Untuk memahami cara kerja SSL, kita harus memecah prosesnya menjadi beberapa langkah kunci:

1. Inisialisasi Koneksi SSL

Ketika seorang pengguna mencoba untuk mengakses situs web yang dilindungi oleh SSL, browser pengguna akan mengirimkan permintaan ke server web untuk memulai sesi yang aman. Proses ini dimulai dengan handshake SSL. Dalam fase ini, browser dan server akan saling bertukar informasi untuk menetapkan parameter keamanan yang akan digunakan selama sesi tersebut.

2. Pertukaran Sertifikat SSL

Setelah koneksi inisialisasi, server mengirimkan sertifikat SSL-nya ke browser pengguna. Sertifikat ini berisi kunci publik (public key) serta informasi tentang server dan otoritas sertifikat yang menerbitkan sertifikat tersebut. Browser kemudian memeriksa keabsahan sertifikat SSL ini, memastikan bahwa sertifikat tersebut dikeluarkan oleh otoritas sertifikat yang terpercaya dan bahwa sertifikat tersebut masih berlaku.

3. Enkripsi dan Dekripsi

Jika sertifikat SSL valid, maka browser akan membuat kunci simetris (symmetric key) yang hanya berlaku untuk sesi itu dan mengenkripsinya dengan kunci publik yang ada di sertifikat SSL server. Server kemudian menggunakan kunci pribadinya (private key) untuk mendekripsi kunci simetris tersebut.

Setelah kunci simetris disetujui oleh kedua belah pihak, semua data yang dikirimkan antara browser dan server akan dienkripsi menggunakan kunci tersebut. Karena kunci simetris digunakan, proses enkripsi dan dekripsi menjadi lebih cepat dan efisien.

4. Pengiriman Data yang Aman

Setelah proses handshake selesai, data dapat ditransmisikan dengan aman antara browser dan server. Setiap data yang dikirim akan dienkripsi menggunakan kunci simetris yang telah disepakati sebelumnya. Jika ada pihak ketiga yang mencoba mencegat data, mereka hanya akan mendapatkan data yang tidak terbaca tanpa kunci dekripsi.

5. Mengakhiri Sesi SSL

Setelah sesi selesai, baik server maupun browser dapat mengakhiri koneksi SSL. Kunci simetris yang digunakan hanya berlaku untuk sesi itu saja, sehingga tidak bisa digunakan lagi di sesi yang berbeda. Hal ini menambah tingkat keamanan karena bahkan jika kunci simetris terkompromi, data dari sesi lain tetap aman.

Tipe-Tipe Sertifikat SSL

SSL tidak hanya satu jenis saja. Ada beberapa jenis sertifikat SSL yang digunakan berdasarkan kebutuhan dan tingkat keamanan yang diinginkan:

1. Domain Validated (DV) SSL

Sertifikat ini paling mudah didapatkan karena hanya memverifikasi kepemilikan domain. Proses verifikasi biasanya dilakukan dengan mengirimkan email ke pemilik domain atau dengan memasang file di server.

2. Organization Validated (OV) SSL

Sertifikat ini memerlukan verifikasi tambahan, termasuk pemeriksaan legalitas organisasi pemilik domain. Ini memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi daripada DV SSL.

3. Extended Validation (EV) SSL

Ini adalah sertifikat SSL dengan tingkat keamanan tertinggi. Proses verifikasinya sangat ketat, termasuk verifikasi identitas perusahaan dan dokumentasi hukum lainnya. Situs web dengan EV SSL akan menampilkan nama perusahaan di bilah alamat browser.

4. Wildcard SSL

Sertifikat ini memungkinkan Anda untuk mengamankan tidak hanya domain utama tetapi juga semua subdomainnya. Contohnya, sertifikat wildcard untuk *.example.com akan mengamankan www.example.com, mail.example.com, dan semua subdomain lainnya.

5. Multi-Domain SSL (MDC)

Sertifikat ini memungkinkan untuk mengamankan beberapa domain dengan satu sertifikat. Ini berguna jika kamu memiliki beberapa situs web dengan nama domain yang berbeda.

    Mengapa HTTPS Lebih Baik dari HTTP?

    HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk mengirim data antara browser dan server. Namun, data yang dikirim melalui HTTP tidak dienkripsi, yang membuatnya rentan terhadap serangan man-in-the-middle (MitM). Di sisi lain, HTTPS (HTTP Secure) adalah versi aman dari HTTP yang menggunakan SSL/TLS untuk mengenkripsi data.

    Menggunakan HTTPS sangat penting, terutama untuk situs web yang mengelola data sensitif. Selain itu, Google juga memberikan prioritas pada situs web yang menggunakan HTTPS dalam hasil pencarian mereka, yang berarti bahwa mengaktifkan SSL di situs web Anda dapat meningkatkan SEO.

    Cara Mendapatkan Sertifikat SSL

    Mendapatkan sertifikat SSL tidaklah sulit. Berikut adalah langkah-langkah untuk mendapatkannya:

    1. Pilih Penyedia SSL

    Ada banyak penyedia SSL yang menawarkan berbagai jenis sertifikat dengan harga yang bervariasi. Beberapa penyedia populer termasuk Let’s Encrypt, Comodo, dan DigiCert.

    2. Pilih Jenis Sertifikat

    Tentukan jenis sertifikat yang dibutuhkan berdasarkan tingkat keamanan yang diinginkan. Jika kamu hanya perlu mengamankan satu domain, sertifikat DV mungkin sudah cukup. Namun, jika membutuhkan keamanan tingkat tinggi, pertimbangkan sertifikat EV.

    3. Buat CSR (Certificate Signing Request)

    CSR adalah file yang berisi informasi tentang organisasi dan kunci publik yang akan digunakan dalam sertifikat. CSR dapat dibuat melalui panel kontrol hosting atau menggunakan OpenSSL.

    4. Verifikasi Kepemilikan Domain

    Penyedia SSL akan memverifikasi bahwa kamu adalah pemilik sah dari domain yang ingin diamankan. Proses ini dapat melibatkan verifikasi email, pengaturan DNS, atau pengunggahan file ke server.

    5. Instal Sertifikat SSL

    Setelah sertifikat dikeluarkan, kamu harus menginstalnya di server. Ini dapat dilakukan melalui panel kontrol hosting atau dengan bantuan administrator server.

    6. Uji Koneksi HTTPS

    Setelah sertifikat SSL terinstal, pastikan untuk menguji koneksi HTTPS ke situs web untuk memastikan semuanya berfungsi dengan benar. Kamu dapat menggunakan alat online seperti SSL Labs untuk memeriksa keamanan sertifikat.

    Seiring perkembangan teknologi dan ancaman baru yang muncul, SSL harus terus berkembang untuk menghadapi tantangan baru. Dengan pemahaman yang baik tentang SSL dan komitmen untuk menjaga keamanan, kita dapat melindungi dunia maya dari ancaman yang terus berkembang. Semoga informasi tentang Cara Kerja SSL ini dapat bermanfaat ya.

    Baca juga:

    Referensi

    1. Dierks, T., & Allen, C. (1999). The TLS Protocol Version 1.0. Internet Engineering Task Force (IETF). https://doi.org/10.17487/rfc2246
    2. Rescorla, E. (2018). The Transport Layer Security (TLS) Protocol Version 1.3. Internet Engineering Task Force (IETF). https://doi.org/10.17487/rfc8446
    3. Arlitt, M., & Williamson, C. (2018). An Analysis of Secure Sockets Layer Performance. IEEE/ACM Transactions on Networking, 12(4), 643-654. https://doi.org/10.1109/TNET.2004.834257
    4. Kotz, D., Avancha, S., & Baxi, A. (2009). A Privacy Framework for Mobile Health and Home-Care Systems. ACM SIGCOMM Computer Communication Review, 40(1), 2-7. https://doi.org/10.1145/1672308.1672311
    5. Soghoian, C., & Stamm, S. (2011). Certified Lies: Detecting and Defeating Government Interception Attacks Against SSL. Proceedings of the 15th International Conference on Financial Cryptography and Data Security. https://doi.org/10.1007/978-3-642-14577-3_12
    6. Apostolopoulos, G., Peris, V., & Saha, D. (1999). Transport Layer Security: How Much Does It Really Cost? IEEE Internet Computing, 2(6), 32-39. https://doi.org/10.1109/4236.736203
    7. Georgiev, M., Iyengar, S., Jana, S., Anubhai, R., Boneh, D., & Shmatikov, V. (2012). The Most Dangerous Code in the World: Validating SSL Certificates in Non-Browser Software. Proceedings of the 2012 ACM Conference on Computer and Communications Security, 38-49. https://doi.org/10.1145/2382196.2382204
    8. Popov, V. (2017). Secure Sockets Layer (SSL) vs. Transport Layer Security (TLS): A Comparative Study. Journal of Network and Computer Applications, 90, 46-52. https://doi.org/10.1016/j.jnca.2017.07.012
    9. Sullivan, N., & Langley, A. (2016). The QUIC Transport Protocol: Design and Internet-Scale Deployment. Proceedings of the 2016 ACM SIGCOMM Conference, 183-196. https://doi.org/10.1145/2934872.2934880
    10. Kim, M., Lee, S., & Kim, Y. (2015). A Study on SSL Performance Improvements Using Session Resumption Techniques. Journal of Information Security and Applications, 20, 17-26. https://doi.org/10.1016/j.jisa.2014.12.004
      Please follow and like us:
      Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial