Khazanah

Niat Puasa Tarwiyah Beserta Keutamaan Puasanya

Niat Puasa Tarwiyah – Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah dalam rangka mempersiapkan diri menjalankan ibadah haji. Puasa ini juga dapat dilakukan oleh umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji. Terdapat tiga pendapat mengenai penamaan tanggal 8 Dzulhijjah sebagai hari tarwiyah, yaitu:

  1. Sebagai perenungan Nabi Adam ketika membangun Ka’bah
  2. Sebagai perenungan mendalam Nabi Ibrahim setelah bermimpi diperintah untuk menyembelih anaknya
  3. Sebagai perenungan orang haji mengenai doa-doa yang akan dipanjatkan pada hari Arafah.

Melangsir dari halaman NU online, berikut rangkuman niat puasa tarwiyah beserta keutamaannya

Niat Puasa Tarwiyah

Berikut ini lafaz niat puasa tarawiya:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillaahi ta’aalaa

Artinya : Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah taalaa.

Niat puasa Tarwiyah mengandung makna ibadah yang mendalam dan sarat makna keagamaan. Puasa ini tidak hanya memperkuat ketaqwaan dan keimanan umat muslim, tetapi juga memberikan persiapan yang cukup bagi umat muslim yang akan melaksanakan ibadah haji.

Baca juga: Niat Puasa Idul Adha: Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Puasa tarwiyah memiliki banyak keutamaan bagi umat Muslim yang melaksanakannya. Berikut adalah beberapa keutamaan puasa tarwiyah:

Amal Ibadah yang Dicintai Allah SWT

Puasa tarwiyah termasuk dalam amalan yang dicintai Allah SWT. Seorang muslim yang melaksanakan puasa tarwiyah akan mendapatkan cinta dari Allah SWT.

Artinya : Tiada hari di mana amal sholeh, lebih dicintai Allah selain hari-hari yang sepuluh ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah).’ Sesungguhnya berpuasa satu hari di dalamnya membandingi puasa satu tahun.

Baca juga: Niat Tayamum Beserta Tata Cara dan doanya

Diibaratkan Puasa Setahun Penuh

Melaksanakan puasa tarwiyah selama sehari dihitung setara dengan puasa sebulan, sedangkan puasa pada hari tarwiyah diibaratkan seperti puasa setahun penuh.

“Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti sebulan. Dan untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun,” (HR. Ali Al-Muhairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).

Mendapatkan Pahala yang Besar

Puasa tarwiyah memberikan pahala yang besar kepada umat Muslim yang melaksanakannya. Bahkan, pahalanya bisa setara dengan puasa setahun penuh.

Menjaga Diri dari Nafsu yang Buruk

Seperti puasa pada umumnya, puasa tarwiyah dapat membantu menjaga diri dari nafsu yang buruk.

. وَكَانَ مَسْكَنُهَا فِى دَارِ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ ، فَمَرَّ رَجُلاَنِ مِنَ الأَنْصَارِ ، فَلَمَّا رَأَيَا النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَسْرَعَا ، فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « عَلَى رِسْلِكُمَا إِنَّهَا صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَىٍّ » . فَقَالاَ سُبْحَانَ اللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ « إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ ، وَإِنِّى خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِى قُلُوبِكُمَا سُوءًا – أَوْ قَالَ – شَيْئًا

“Dari Shofiyah binti Huyay, ia berkata, “Pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang beri’tikaf, lalu aku mendatangi beliau. Aku mengunjunginya di malam hari. Aku pun bercakap-cakap dengannya. Kemudian aku ingin pulang dan beliau berdiri lalu mengantarku. Kala itu rumah Shofiyah di tempat Usamah bin Zaid. Tiba-tiba ada dua orang Anshar lewat. Ketika keduanya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka mempercepat langkah kakinya.”

Artinya : “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Pelan-pelanlah, sesungguhnya wanita itu adalah Shofiyah binti Huyay.” Keduanya berkata, “Subhanallah, wahai Rasulullah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setan menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah. Aku khawatir sekiranya setan itu menyusupkan kejelekan dalam hati kalian berdua.” (HR. Bukhari no. 3281 dan Muslim no. 2175).

Baca juga: Blended Learning: Pengertian dan Contoh

Menolak Gangguan Syaitan

Puasa tarwiyah juga dapat membuat syaitan sulit untuk mengganggu umat Muslim yang melaksanakannya. Dalam hadis, disebutkan bahwa syaitan bergerak dalam tubuh manusia seperti mengalirnya darah, namun ketika seseorang berpuasa, syaitan menjadi kesulitan untuk masuk.

Dengan demikian, puasa tarwiyah adalah amalan yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Muslim, terutama pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Melaksanakan puasa tarwiyah akan mendatangkan banyak keutamaan dan pahala besar bagi umat Muslim yang melakukannya dengan ikhlas dan penuh taqwa.

Kesimpulan

Dalam Islam, puasa memiliki keutamaan yang sangat penting dan dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim. Puasa dapat membantu seseorang untuk meningkatkan keimanan, membersihkan diri dari dosa, dan mengendalikan nafsu. Selain itu, puasa juga dapat membantu meningkatkan rasa empati terhadap orang lain yang menderita kelaparan dan kekurangan. Puasa juga memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan risiko penyakit kronis.

Dalam Islam, terdapat beberapa jenis puasa yang memiliki keutamaan masing-masing, seperti puasa Ramadhan, puasa sunnah, dan puasa Tarwiyah. Setiap jenis puasa memiliki syarat dan cara pelaksanaan yang berbeda. Namun, secara umum, puasa dianggap sebagai amalan yang dapat membantu seseorang untuk memperbaiki diri secara spiritual dan kesehatan.

Referensi

  1. “Puasa Tarwiyah: Sejarah, Hikmah, dan Tata Cara Pelaksanaan” oleh Kementerian Agama RI.
  2. https:// islam.nu.or.id
Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.