Kartu kredit terkena hack
Teknologi

10 Cara Cegah Kartu Kredit Terkena Hack

Kartu kredit terkena hack – Di era modern yang semakin maju ini, segala sesuatu dapat dilakukan dengan kecepatan dan kenyamanan yang tinggi. Prinsip yang sama berlaku saat kita melakukan transaksi. Agar transaksi dapat berlangsung dengan efisiensi, kartu kredit kini telah menjadi sarana pembayaran yang familiar dalam kurun waktu terakhir.

Namun, meskipun mempercepat proses transaksi, sebagai pengguna kartu kredit, kita perlu tetap berhati-hati. Ini penting karena semakin meningkatnya insiden kejahatan seperti peretasan yang dapat dengan mudah mengakses informasi kartu kredit kita.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjalankan transaksi dengan keamanan penuh ketika menggunakan jenis kartu ini. Selain itu, terdapat beberapa metode yang bisa kita terapkan guna mencegah kartu kredit dari risiko peretasan.

Cara Cegah Kartu Kredit Terkena Hack

Berikut beberapa cara mencegah kartu kredit terkena hack.

Menjaga Kerahasiaan Kode OTP

Untuk mencegah terjadinya penipuan, penerbit kartu kredit umumnya telah melengkapi kartu mereka dengan sistem keamanan berbasis OTP (One Time Password). Sandi ini terdiri dari sekumpulan angka, biasanya berjumlah 4 hingga 6 digit, yang dikirimkan melalui pesan SMS ke nomor telepon yang kamu daftarkan saat mengajukan kartu kredit.

Anda akan menerima sandi ini ketika melakukan pembayaran di toko online. Pastikan agar sandi ini tetap rahasia, dan hindari berbagi dengan orang lain atau menggunakannya pada perangkat lain.

Walaupun sandi OTP yang dikirimkan selalu berubah setiap kali dan memiliki batas waktu kadaluarsa dalam beberapa menit, tidak ada salahnya untuk senantiasa menjaga kerahasiaan sandi ini demi menjaga keamanan transaksi dengan kartu kredit Anda.

Menggunakan User Name dan Password yang Sulit di Tebak

Langkah kedua dalam mencegah upaya peretasan kartu kredit adalah menggunakan kombinasi nama pengguna dan kata sandi yang sulit ditebak. Saat memilih nama pengguna, disarankan agar Anda menggunakan nama asli guna memperlancar proses verifikasi data.

Sementara untuk kata sandi, hindari menggunakan tanggal lahir, angka yang mudah ditebak, atau angka-angka yang terkait dengan keluarga Anda sebagai sandi untuk kartu kredit Anda.

Hal ini karena tiga jenis kata sandi tersebut sering digunakan oleh pemegang kartu kredit dan rentan ditebak oleh pihak peretas.

Tidak Menggunakan Wifi Gratis

Sebagai langkah preventif agar kartu kredit kita tidak rentan terhadap upaya peretasan, perlu dihindari atau dicegah melakukan transaksi melalui jaringan Wi-Fi yang tidak dikenal. Apakah Anda tahu alasannya? Hal ini disebabkan oleh potensi terbukanya kesempatan bagi pelaku kriminal untuk mencuri informasi kartu kredit kita.

Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari sebisa mungkin menggunakan jaringan Wi-Fi gratis saat melakukan transaksi kartu kredit, meskipun jaringan tersebut tersedia di kafe atau pusat perbelanjaan dan terlihat stabil.

Baca juga: Cara Membuat Grup IG (Instagram) 2023, dan Menambah Akun

Jangan Memberi Kode CCV ke Orang Tidak Dikenal

CVV merupakan serupa dengan kode OTP yang terdiri dari serangkaian angka spesifik untuk menjamin keamanan transaksi. Namun, sayangnya, kode CVV ini hanya terdiri dari tiga digit angka dan sulit untuk diubah, kecuali jika Anda melakukan penggantian kartu kredit ke tingkat yang lebih tinggi atau menukar bank penerbit.

Dengan demikian, jika kode CVV ini jatuh ke tangan orang lain, dapat dipastikan bahwa mereka akan mampu melaksanakan transaksi dengan bebas menggunakan kartu kredit Anda.

Penting untuk menjaga kerahasiaan kode CVV ini, bersama dengan rangkaian 16 digit angka yang tertera di bagian depan kartu kredit. Hindari pemberian informasi ini kepada orang lain agar transaksi tetap aman dari risiko yang mungkin ditimbulkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Waspada Melakukan Transaksi

Upaya kelima dalam mencegah peretasan kartu kredit adalah dengan senantiasa menjaga kewaspadaan saat melakukan transaksi. Tindakan ini memiliki tingkat penting yang tinggi dan perlu dilakukan di berbagai situasi dan waktu.

Ini juga berlaku saat Anda tengah menjalankan transaksi kartu kredit di lembaga perbankan, pedagang, dan tempat-tempat pembelian lainnya.

Setelah proses transaksi usai, pastikan untuk menyimpan struk pembelanjaan dan memeriksa kesejajaran dengan rincian tagihan kartu kredit Anda.

Jika terdapat ketidaksesuaian jumlah transaksi, hal ini mungkin mengindikasikan bahwa kartu kredit Anda mungkin sedang dalam risiko peretasan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Berhati-hati Menggunakan Promo Kartu Kredit

Seperti yang kita tahu, kartu kredit seringkali memberikan berbagai penawaran menarik yang bisa dinikmati. Informasi tentang penawaran semacam ini biasanya dapat ditemukan di internet.

Namun, ketika kita menemukan penawaran menarik di internet, disarankan untuk berhati-hati sebelum memutuskan untuk memanfaatkannya. Hal ini disebabkan karena penawaran tersebut mungkin memerlukan informasi identitas kartu kredit yang pada umumnya bersifat pribadi.

Karena itu, sebaiknya kita tidak sembarangan mengisi informasi kartu kredit ketika ingin menggunakan penawaran tersebut. Mengingat setelah semua informasi dimasukkan, kita mungkin saja terjebak oleh upaya penipuan dari pihak yang tidak bertanggung jawab, dan sebagai akibatnya, kartu kredit kita berisiko mengalami peretasan.

Baca juga: 4 Cara Cek Kuota dan Pulsa XL Terbaru 2023

Perbarui Data secara Berkala

Kenyataannya, tidak semua individu bersedia meng-update informasi kartu kredit mereka. Selain menghabiskan waktu, pembaruan ini bisa mengganggu privasi karena setiap kali pembaruan dilakukan, notifikasi berupa email atau SMS akan muncul.

Namun, perlu diingat bahwa notifikasi ini hanya berfungsi sebagai langkah konfirmasi untuk memverifikasi bahwa perubahan tersebut dilakukan oleh Anda sendiri. Jika perubahan itu tiba-tiba dilakukan oleh pihak lain, penting untuk menghubungi bank agar tindakan tersebut dapat diusut.

Dalam konteks ini, pembaruan secara berkala menjadi penting untuk menjamin bahwa informasi mengenai pemegang kartu kredit tetap mutakhir. Jika ada perubahan dalam informasi pribadi seperti nomor telepon, penting untuk segera memberitahu bank sehingga nomor lama bisa diganti dengan yang baru.

Tidak hanya pembaruan informasi pribadi, tetapi juga perlu mengganti kata sandi secara rutin. Gunakan kombinasi kata sandi yang sulit ditebak, bahkan oleh para peretas.

Kata sandi yang terlalu mudah ditebak seperti tanggal ulang tahun, baik milik Anda maupun keluarga, atau angka-angka lain yang berkaitan, sebaiknya dihindari. Hal ini karena angka-angka tersebut sering kali merupakan target sasaran bagi para peretas yang berusaha meretas kartu kredit. Pastikan kombinasi angka yang Anda gunakan unik dan tidak berkaitan dengan Anda atau keluarga.

Gunakan Kartu Kredit yang Mempunyai Chip

Langkah lain yang dapat diambil untuk mencegah peretasan kartu kredit adalah memilih kartu kredit yang dilengkapi dengan chip saat proses pembuatan.

Ini karena chip tersebut mengandung seluruh informasi terkait identitas Anda sebagai pemegang kartu dan informasi mengenai kartu kredit itu sendiri.

Meskipun saat ini hampir semua kartu kredit telah menggunakan chip, tetap penting untuk memastikannya. Chip ini umumnya berwarna hitam dan terletak di bagian belakang kartu kredit.

Tidak Disarankan Menyimpan Kartu Kredit untuk Transaksi Berikutnya

Menyimpan data kartu kredit kita pada platform online pastinya akan mempermudah proses transaksi karena tidak perlu menginput informasi secara berulang. Namun, sayangnya, tindakan ini memiliki potensi risiko besar terhadap keamanan kartu kredit kita.

Apabila data tersebut diretas oleh pihak yang tidak sah, kemungkinan adanya transaksi yang dilakukan tanpa pengetahuan kita sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk tidak menyimpan informasi kartu kredit kita pada platform online mana pun.

Lakukan Transaksi di Tempat yang Aman

Pastikan untuk melakukan transaksi di lokasi yang aman, terutama mengingat peningkatan kasus hipnotis yang semakin sering terjadi. Menghindari tempat ramai seperti jalan raya, transportasi umum, atau kedai kopi adalah langkah bijak.

Sebaiknya, lakukan transaksi di lingkungan rumah. Namun, jika harus terburu-buru, carilah tempat yang lebih aman, dengan pencahayaan yang baik, dan tidak tampak mencurigakan.

Meskipun tampak sepele, tindakan ini memiliki dampak besar dalam menjaga keamanan transaksi kartu kredit. Dengan begitu, kamu dapat merasa lebih aman dari ancaman peretasan data atau penggunaan kartu di luar kebutuhan pribadi.

Tidak hanya memperhatikan tempat fisik, tetapi juga pastikan untuk menjaga keamanan digital di sekitar lokasi kamu.

Baca juga: Prospecting: Apa itu, Tujuan, Tahap, Langkah, Tips, dan Contohnya

Langkah-langkah yang Diperlukan saat Kartu Kredit Tercurigai di-hack

Jika sebelumnya Anda telah mengetahui tentang lima langkah untuk mencegah peretasan kartu kredit, kali ini Anda akan memahami tindakan yang harus diambil saat kartu kredit Anda terindikasi telah diretas.

Berikut ini, tindakan yang perlu Anda ambil ketika kartu kredit mengalami peretasan.

Kontak Bank Penerbit Kartu Kredit

Langkah pertama yang harus Anda lakukan setelah mengetahui bahwa kartu kredit Anda mungkin telah diretas adalah menghubungi bank penerbit kartu kredit yang Anda gunakan.

Anda dapat menghubungi bank melalui telepon atau datang langsung ke kantor cabangnya. Proses laporan yang cepat akan memungkinkan bank segera memulai investigasi atas peretasan yang terjadi. Bank juga mungkin akan menggantikan kerugian yang Anda alami.

Selain itu, bank biasanya akan menangguhkan sementara tagihan yang berkaitan dengan peretasan selama proses investigasi. Akun kartu kredit lama Anda kemungkinan akan ditutup dan diganti dengan kartu kredit baru.

Ajukan Permohonan Sanggahan

Langkah berikutnya adalah mengajukan permohonan sanggahan terhadap transaksi yang mencurigakan. Anda dapat meminta format surat sanggahan dari bank dan mengisi form tersebut dengan detail yang lengkap. Setelah itu, bank akan mengirimkan surat sanggahan melalui email.

Form yang telah Anda isi bisa dikirimkan kembali ke bank melalui email atau dengan mengunjungi kantor cabang bank penerbit kartu kredit. Proses ini mungkin memerlukan waktu yang cukup lama.

Namun, surat sanggahan ini akan berguna untuk membatalkan transaksi yang dilakukan oleh peretas, sehingga Anda tidak perlu membayar jumlah transaksi tersebut.

Pantau Aktivitas Transaksi

Langkah selanjutnya adalah mengawasi dengan cermat aktivitas transaksi kartu kredit Anda. Ini merupakan tindakan pencegahan yang penting untuk menghindari potensi peretasan ulang.

Pastikan juga untuk memonitor saldo kartu kredit Anda melalui SMS atau metode lain yang disediakan oleh bank. Setiap bank memiliki cara tersendiri untuk mengakses informasi saldo kartu kredit.

Disarankan juga untuk melakukan transaksi dengan jumlah kecil dan berkala. Para peretas seringkali menggunakan kartu kredit untuk transaksi kecil di bawah Rp100 ribu sebagai cara untuk mengelabui pemilik kartu dan menguras saldo secara perlahan.

Tingkatkan Kewaspadaan

Langkah terakhir yang perlu Anda lakukan adalah meningkatkan kewaspadaan Anda agar peretasan terulang. Anda dapat menerapkan lima langkah mencegah peretasan kartu kredit yang telah dijelaskan sebelumnya untuk memastikan keamanan kartu kredit Anda.

Baca juga: Manfaat Kumis Kucing untuk Kesehatan dan Kandungan Nutrisinya

Kesimpulan

Dalam menjaga keamanan kartu kredit terkena hack, terdapat beberapa langkah penting yang harus diikuti. Pertama, hindari penggunaan koneksi Wi-Fi tidak dikenal saat bertransaksi online. Kedua, pilih password yang sulit ditebak dan hindari menggunakan informasi pribadi yang mudah ditemukan. Ketiga, jangan berbagi kode CVV atau informasi kartu kredit pada situs online yang tidak terpercaya. Keempat, perhatikan tempat dan situasi saat bertransaksi, hindari tempat ramai yang berisiko hipnotis. Kelima, hindari penggunaan WiFi publik dan jaga keamanan digital saat berada di tempat umum. Terakhir, jika terindikasi kartu kredit terkena hack, segera hubungi bank, ajukan sanggahan terhadap transaksi yang mencurigakan, pantau aktivitas transaksi, dan tingkatkan kewaspadaan secara keseluruhan. Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat menjaga keamanan kartu kredit Anda dari risiko peretasan.

Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.